Kapolda Sumsel perintahkan tembak di tempat perampok bus
Merdeka.com - Pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap supir bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) Putri Tunggal jurusan Tulung Selapan-Palembang, Senin (30/3) pagi lalu terus diburu. Bahkan, Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Polisi Iza Fadri memerintahkan tembak di tempat bila pelaku beraksi lagi.
"Itu termasuk pembunuhan sadis, karena pelakunya menembak korbannya yang sudah dalam keadaan tak berdaya," kata Iza, Rabu (1/4).
Iza mengaku sudah menurunkan tim dari Ditreskrimum Polda Sumsel guna memburu para pelaku. Tim ini akan bekerjasama dengan anggota dari Polres OKI.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
"Tim ini sudah di lokasi untuk menangkap pelaku," ujar Iza.
Selain itu, Iza menginstruksikan anak buahnya agar tidak mengambil risiko ketika berhadapan dengan pelaku. Dia membolehkan bawahannya menembak pelaku jika situasinya membahayakan.
"Pelakunya kan membawa senjata api, jadi petugas saya minta jangan ambil risiko. Kalau situasinya berbahaya, tembak pelakunya," ucap Iza.
Diberitakan sebelumnya, kawanan perampok sadis menembak mati sopir bus AKDP Putri Tunggal bernomor polisi BG 7374 AC. Bus itu memuat 12 penumpang bertolak dari Tulung Selapan hendak menuju Palembang. Perampok naik saat bus itu melintas di kawasan kebun karet di Desa Air Rumbai, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Senin (30/3) pagi.
Pelaku juga menembak seorang penumpang dan mengenai dada kanannya. Tak hanya itu, perampok berjumlah lima orang melucuti seluruh barang-barang penumpang, seperti uang, telepon seluler, dompet, dan tas milik penumpang.
Modus para pelaku adalah keluar dari kebun karet dan langsung menghadang bus tersebut, sambil melepaskan tembakan ke arah sopir bernama Tirka Wiria alias Ayik bin Abdul Kadir (40 tahun), warga Sungutan Penanggoan Duren, Kecamatan Tulung Selapan, OKI. Peluru menembus dada korban. Kemudian, para pelaku naik ke atas bus dan menembak korban di kepala. Tirka pun tewas di tempat. Usai merampok, para pelaku kabur ke dalam kebun karet. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto membenarkan anggotanya dari satuan Angkatan Laut (AL) terlibat dalam kasus penembakan Bos rental mobil
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang bahkan dijerat pasal pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
Baca Selengkapnya