Kapolda Sumut ajak mahasiswa ikut jaga persatuan di tahun politik
Merdeka.com - Kapolda Sumatra Utara, Irjen Agus Andrianto mengajak mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Medan untuk berpartisipasi menjaga persatuan dan keamanan dalam ajang pesta demokrasi Pemilu 2019.
"Kepada mahasiswa harus tetap menjaga kesatuan dan persatuan, karena itu modal untuk menjaga negara ini dari berbagai ancaman dan tantangan yang akan dihadapi ke depan," kata Agus melalui keterangannya kepada wartawan, Rabu (10/10).
Menurutnya, mahasiswa memiliki peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban berbangsa. Agus meminta mahasiswa tidak terlibat politik praktis dan menjadi korban politik.
-
Bagaimana mahasiswa berperan dalam menjaga kondusivitas Pemilu? “Saya minta mahasiswa berperan, jangan baperan. Keamanan adalah kesepakatan, bukan kebutuhan. Mari kita berfikir dan berperasaan yang positif,“ ujarnya.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa penting menjaga kerukunan di pemilu? Pemilu sering kali memunculkan sejumlah masalah yang ada di masyarakat. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah masalah kerukunan. Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
"Ancaman dari keberagaman ialah konflik kepentingan terutama politik, perbedaan cara pandang hingga perbedaan pendapat. Kita memang ditakdirkan berbeda, jadi perbedaan adalah keniscayaan, jumlah penduduk 265 juta jiwa dengan beribu suku etnis di Indonesia," ujarnya.
Agus menuturkan, Indonesia ke depan akan menghadapi tantangan dan persaingan yang begitu berat, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, dia mengimbau mahasiswa perlu menggali potensi masing-masing dan jangan sibuk dengan persoalan fitnah atau hoaks.
"Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan diri kita serta bangsa dan negara Indonesia. Saya sudah 12 tahun dinas di Sumut dan ini adalah saat saya terakhir menyentuh Sumut. Oleh karena itu, saya ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Sumut," jelas dia.
Di samping itu, Agus mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa HKBP Nomensen yang sudah turut dan ikut menjaga keamanan di Sumatra Utara. Sebab, semua elemen harus sama-sama menjaga keamanan dan persatuan dari segala upaya pihak manapun yang berusaha memecah belah persatuan kita.
"Mari kita memperkokoh dan menjaga persatuan dan ketahanan bangsa dengan mengamalkan empat pilar Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbedaan pilihan dalam Pemilu jangan sampai menimbulkan polarisasi antara satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks
Baca SelengkapnyaSelain memberikan imbauan kamtibmas, AKBP Budi juga memberikan edukasi terkait tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaHal ini semakin krusial mengingat Undang-Undang (UU) Pilkada yang baru memberikan sanksi pidana bagi pejabat yang terlibat dalam politik praktis
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, prajurit TNI dilarang untuk berpolitik.
Baca SelengkapnyaSyaikhu tidak melihat sesuatu yang bahaya bila institusi pendidikan dipakai untuk kampanye. Justru, momen itu memperlihatkan kematangan para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk mengajak generasi muda berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan kondusif.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan mahasiswa di masa depan jangan menjadi antek asing
Baca SelengkapnyaPolri menggandeng semua pihak, termasuk mahasiswa untuk menjaga situasi Pilkada agar tetap aman.
Baca SelengkapnyaProses pembelajaran politik yang paling tepat adalah bergabung dengan partai politik langsung.
Baca Selengkapnya