Kapolda Sumut Sebut Anarko dan Geng Motor Ezto Terlibat Kericuhan Demo di Medan
Merdeka.com - Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin menyebut kelompok Anarko terlibat dalam kericuhan demonstrasi menentang UU Cipta Kerja (Ciptaker) Omnibus Law di Medan, Kamis (8/10). Mereka diduga bergabung dengan geng motor.
Martuani menyampaikan hal itu saat memaparkan perkembangan penanganan kasus unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah daerah di Sumut. Total 253 orang diamankan karena diduga melakukan tindakan anarki.
Dari 253 orang yang diamankan, diduga terdapat sejumlah anggota kelompok Anarko. "Ada 32 (anggota) kelompok Anarko, kelompok Anarko ini gabung dengan geng motor Ezto, sedang kita dalami," kata Martuani di Mapolrestabes Medan, Jumat (9/10).
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Tiga tersangka telah ditetapkan di antara 253 orang yang diamankan. Seorang di antaranya tertangkap tangan membawa senjata tajam kelewang. Sementara dua lainnya ditangkap karena disangka sebagai pelaku pembakaran dan pengrusakan terhadap mobil dinas kepolisian.
"Kita pastikan dia jadi tersangka. Kita kenakan dia Pasal 170 (KUHP) bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang ataupun orang," papar Martuani.
Para pengunjuk rasa yang diamankan juga telah menjalani tes urine. Tiga orang kedapatan positif menggunakan narkotika. Petugas tengah menyelidiki temuan itu.
Sementara itu, ada 21 orang yang reaktif pada rapid test Covid-19. Hasil ini sudah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan. Ketiganya telah diisolasi.
Di antara 253 orang yang diamankan terdapat 89 pelajar SMK dan SMA. Mereka akan diserahkan kepada orang tua mereka dan membuat surat pernyataan.
"Nanti, untuk pelajar STM dan SMA ini akan panggil orangtuanya, kalau kita serahkan kepada orang tuanya tentu kita buat dengan surat perjanjian," jelas Martuani.
Selain itu, terdapat 59 mahasiswa yang diamankan. Pihak kampus mereka akan dipanggil dan membuat pernyataan.
"Kemudian ada 16 orang di bawah umur, itu akan kita serahkan pada orangtuanya. Sisanya, akan kita kembalikan sore ini sesuai dengan waktu. Kami memiliki waktu satu kali dia 24 jam," tegasnya.
Martuani mempersilakan masyarakat melakukan aksi damai, mengemukakan pendapat di depan umum. Namun dia mengingatkan pengunjuk rasa tidak boleh melakukan tindakan anarkis.
Seperti diberitakan, demonstrasi menentang UU Cipta Kerja Omnibus Law di DPRD Sumut dan sekitarnya, Kamis (8/10) berujung ricuh. Massa bentrok dengan personel kepolisian. Pengunjuk rasa menyerang polisi dengan lemparan, dibalas dengan tembakan gas air mata dan semburan water canon.
Sejumlah pengunjuk rasa dan 7 personel kepolisian terluka dalam aksi unjuk rasa ini. Sejumlah kendaraan dinas polisi juga dirusak dan dibakar. Petugas mengamankan 253 orang sebagai buntut peristiwa ini. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi larang geng motor mendapatkan SKCK agar beri efek jera.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca Selengkapnya