Kapolda tegaskan tak pernah sentuh usaha miras Herman Hery
Merdeka.com - Aparat kepolisian memutuskan untuk mengembalikan sejumlah minuman keras (miras) sitaan yang terjaring razia sebelum Natal lalu. Miras yang dikembalikan juga termasuk milik anggota DPR Herman Hery.
Kapolda NTT, Brigjen Pol Endang Sunjaya menegaskan anak buahnya tak pernah menginjakkan kakinya di tempat usaha miras milik Herman Hery. Dia juga akan mengembalikan sejumlah miras yang sempat disita.
"Tempat jualannya Pak Herman Hery jugakan tidak kami tutup. Jadi, saya katakan lagi tidak ada pada saat razia minuman keras itu, tempat jualan minuman keras milik Herman Hery kami sita atau tutup. Akan tetapi minuman keras milik pengusaha berizin dari wali kota saja yang akan dikembalikan," ujar Endang kepada Antara di Kupang, Sabtu (2/1).
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang dicuri MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Ekstasi apa yang disita polisi? Dari tersangka, anggota menyita 8,9 Kg sabu, ada beberapa ribu (2.884) pil ekstasi. Dari tersangka, kemudian dikembangkan lagi ditemukan gudang di wilayah Ampel di sana ditemukan sekitar 6 juta butir (ekstasi),
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
Dalam sejumlah penyitaan minuman keras di Kupang, minuman keras milik anggota DPR RI Herman Hery tersebut tidak dilakukan penyitaan. Sejauh ini, polisi hanya menyita miras berpatokan pada peraturan Menteri Dalam Negeri soal larangan minuman keras yang hanya dikhususkan penjualannya di tempat-tempat wisata.
"Saya akan kembalikan minuman keras milik sejumlah pengusaha yang memang mempunyai izin penjualan dari wali kota, sebagai bentuk mendukung pemerintah kota," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu (2/1), terkait pernyataannya untuk mengembalikan sejumlah barang sitaan milik sejumlah pengusaha Kupang.
Sementara itu, untuk mendukung pemerintah daerah khususnya Kota Kupang, minuman keras yang sebelumnya sudah mendapat surat izin penjualan dari wali kota akan dikembalikan.
"Kalau yang tidak punya izin akan tetap kami sita dan akan kami musnahkan pada saat pemusnahan barang-barang," tuturnya.
Sebelumnya, pernyataan ini berbeda dengan pengakuan Kasubdit Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Albert Neno. Dia malah mendapatkan makian dari politikus PDIP yang juga anggota Komisi III DPR, Herman Hery mendampratnya dengan makian hingga merusak malam Natalnya bersama keluarga.
"Lalu saya terimalah, saya ucapkan lebih dulu, 'halo selamat malam, selamat natal', nah tiba-tiba langsung dibalas 'hai m****t b*****t, saya ini Herman Hery kenapa kamu tutup usaha saya'," cerita Neno mengulang perbincangannya malam itu dengan si penelepon.
Saat itu, dia sempat bertanya usaha apa yang dimaksud. Hery kembali menjawab dengan suara meninggi.
"Hai m****t b*****t kenapa kau sita minuman keras orang. Saya sempat bilang, kalau masalah itu yang bapak maksud saya bisa jelaskan, saya minta waktu tapi dia terus bicara," sambungnya.
Makian itu terus saja diulang Herman Hery dalam perbincangan mereka selama lebih kurang 10 menit. Tak cukup memaki, Herman menantang Neno bertemu di hotel miliknya.
"Kau udah hebat dan jago, kalau gitu malam ini kau datang dan ketemu di hotel saya. Ketemu di hotel kau bawa senjata, kau lawan saya, ku akan habiskan kau malam ini," beber Albert meniru ucapan Herman.
Albert coba menanggapi santai kemarahan Herman. Dia bilang tak ada pentingnya membawa senjata kemudian menemuinya.
"Tapi dia kembali mengancam 'kulaporkan punya dir (direktur) mu, saya akan laporkan ke Propam, ke Kapolri biar kamu dicopot'," tambahnya.
Meski begitu, Albert membantah menyentuh usaha miras milik Herman Hery. Dia hanya menggelar razia terhadap minimarket maupun warung-warung yang tak memiliki izin menjual minuman beralkohol tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harusnya sanksi pidana tetap berjalan sekalipun dana sebesar Rp 27 miliar sudah dikembalikan.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK masih memeriksa handphone dan buku catatan Hasto Kristiyanto untuk mengusut keberadaan tersangka kasus suap Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi sempat diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas atas penyitaan HP dan buku catatannya
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi Hasibuan, dikembalikan ke kesatuan Kodam I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaHerry menyatakan, pengadaan BBM yang kini diusut Polda Riau telah melalui proses yang panjang sesuai aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya