Kapolda tegaskan test urine Ivan guna cari motif kasus penganiayaan
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menjelaskan tes urine yang dilakukan penyidik terhadap Ivan Haz bukan untuk mencari-cari kesalahan. Penyidik ingin mengetahui apakah saat Ivan melakukan penganiayaan kepada Toipah, pembantu rumah tangganya (PRT) dibawah pengaruh zat narkotika atau tidak.
"Tujuan kita terhadap pemeriksaan itu bukan mencari kesalahan, tapi salah satu tujuan kita cari motif. Kalau memang terjadi pemukulan itu karena kenapa? Apa karena masalah pribadi atau karena pengaruh narkotik?," ujar Kapolda kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/3).
Kapolda menambahkan, zat narkotika jika masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak maka akan membuat seseorang menjadi lebih emosional. "Kita lagi pengen tahu, bukan melihat perkaranya saja, tetapi melihat motifnya, karena dengan motif ini akan penting meyakinkan hakim, dan untuk hakim memutuskan hasilnya kalau karena narkotik," ungkapnya.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Jika terbukti negatif, lanjut Kapolda, dengan kata lain anak mantan Wapres Hamzah Haz ini melakukan pemukulan secara spontanitas dan kemungkinan besar dijatuhkan hukumannya ringan.
"Tapi kalu sudah narkotik, kemudian misalnya melakukan berulang - ulang bahkan bertahun - tahun melakukan pemukulan, berarti nanti dikenakan hukuman berat," tutupnya.
Diketahui, pemeriksaan rambut dianggap lebih efektif sebab bisa mendeteksi penggunaan narkoba dalam tubuh meski sudah mengkonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Wahyu Widada tidak menampik hal itu dilakukan secara menyeluruh, termasuk terhadap penyidik yang menangani perkara
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, seluruh penyidik untuk tidak tergesa-gesa dalam menangani sebuah kasus.
Baca SelengkapnyaKabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyatakan kepolisian masih melakukan evaluasi di kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca Selengkapnya