Kapolresta: Warung Makan di Banyumas Dipantau Selama PPKM
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, akan memantau lokasi tertentu, termasuk warung makan dan sejenisnya selama perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Banyumas untuk melakukan pemantauan di lokasi tertentu. Ya memang ada kebijakan dari pemerintah pusat, boleh makan di tempat dengan kapasitas terbatas dan waktu terbatas," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar M Firman L Hakim, usai Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/7).
Kapolresta mengatakan hal itu terkait dengan adanya beberapa aturan baru dalam PPKM yang diperpanjang hingga tanggal 2 Agustus 2021, salah satunya warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di rumah terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 20.00 WIB waktu setempat serta maksimal waktu makan untuk pengunjung 20 menit.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Apa pesan Pj Gubernur Kaltim untuk masyarakat Kalimantan Timur? 'Mendekati Pemilu tolong jaga ketertiban dan kemanan. Salurkan hak pilih, jangan ada yang golput!' pesan Akmal Malik saat meninjau Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jalan Poros Tikah RT 14 Nomor 5, Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun Mahulu, Jumat(26/1/2023).
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Apa pesan Ipuk untuk tenaga kesehatan Banyuwangi? Berikan pelayanan yang baik. Jangan sampai muncul keluhan pelayanan buruk karena tidak ramah atau pun pelayanannya lama. Mari sama-sama berbenah, berkomitmen membangun Banyuwangi lebih baik lagi.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Ini memang ada satu pemikiran yang memang harus dianalisa. Bukan masalah makannya, tetapi antrenya. Jangan sampai makannya sehat, antrenya jadi klaster," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyumas meminta warga untuk tidak euforia terlebih dahulu dengan adanya pelonggaran karena pandemi COVID-19 belum selesai dan Banyumas masih melaksanakan PPKM level 4.
"Nanti sudah diberikan sedikit kebijakan, sedikit pelonggaran, terus kita lupa bahwa kita masih harus menjalankan protokol kesehatan, kita harus saling mengingatkan. Intinya, kita jaga diri kita untuk sehat, kita lakukan protokol kesehatan, kita akan lindungi saudara kita," katanya menegaskan.
Kapolresta juga meminta warga untuk menghilangkan label jelek terhadap orang yang terkena COVID-19.
Menurut dia, orang yang terkena COVID-19 bukan aib melainkan penyakit yang harus ditanggulangi bersama-sama.
"Jadi kalau ada saudara kita yang kena COVID-19, dibantu, karena mereka harus melakukan isolasi. Saat melaksanakan isolasi ini harus dibantu, jangan malah dikucilkan, karena tidak bisa melakukan penyembuhan diri tanpa ada bantuan dari saudara-saudara yang lain," katanya.
Selain itu, kata dia, masker bekas pakai jangan dibuang sembarangan karena berpotensi menyebarkan COVID-19.
Menurut dia, masker bekas pakai tersebut dibuang pada tempat sampah tertutup yang nantinya akan diambil oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup untuk dimusnahkan.
"Ingat ya, COVID-19 ini virus, kita enggak bisa melihat. Jadi, penanganan COVID-19 harus diaplikasi oleh seluruh elemen masyarakat, bukan hanya dari pemerintah daerah dan TNI/Polri, ini harus sama-sama. Demikian pula dengan penyekatan (jalan)," katanya.
Kapolresta mengatakan penyekatan di sejumlah ruas jalan bukan untuk hal buruk, melainkan untuk mengurangi mobilitas masyarakat dengan harapan dapat menekan penyebaran COVID-19.
Ia mengakui pihaknya telah menindak sejumlah kegiatan yang digelar oleh masyarakat selama pelaksanaan PPKM di Kabupaten Banyumas.
"Sementara sudah ada tiga yang kami proses. Mereka mengadakan kegiatan kerumunan seperti hajatan, kan enggak boleh karena bagaimanapun juga itu akan menyebabkan klaster (penularan COVID-19)," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan berdasarkan data hingga Selasa (27/7) pagi, angka kematian akibat COVID-19 di Banyumas mencapai 1.130 orang. "Kemarin (26/7) yang meninggal 26 orang," katanya.
Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Kabupaten Banyumas hingga saat ini mencapai 84 persen atau 24.232 orang.
Sementara untuk positif aktif hingga hari Senin (26/7) tercatat sebanyak 3.497 orang, sedangkan total warga yang terkonfirmasi COVID-19 sejak terjadinya pandemi di Banyumas mencapai 28.331 orang.
Dari total 3.497 orang yang positif aktif, sebanyak 688 orang dirawat di rumah sakit, 120 orang menjalani isolasi di rumah karantina, dan 2.689 orang menjalani isolasi mandiri.
"Untuk BOR (bed occupancy ratio/tingkat keterisian tempat tidur, red.) untuk isolasi mencapai 88 persen, sedangkan ICU (intensive care unit) sekitar 90 persen," katanya.
Terkait dengan hal itu, Sadiyanto mengimbau masyarakat untuk menaati segala aturan dalam PPKM untuk menekan penularan COVID-19 di Kabupaten Banyumas.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mendukung para petani dalam rangka mewujudkan swasembada pangan
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaPolri menggelar bakti sosial dengan memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca Selengkapnya