Kapolri akui pemerintah belum berikan kesejahteraan secara merata
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui pemerintah belum berhasil memberikan kesejahteraan kepada masyarakat secara merata. Hal ini dapat dilihat dari gini ratio yang masih cukup tinggi.
"Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka Pemerintah kita belum berhasil memberikan kesejahteraan secara merata. Gini ratio masing sangat tinggi. Jarak kesenjangan masih sangat tinggi," ujar Tito saat memberikan kuliah umum bertemakan Tantangan Kebhinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi di ITB, Rabu (8/3).
Menurut dia, hal ini terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Di satu sisi, lanjut Tito di Jakarta banyak di bangun gedung-gedung tinggi, restoran-restoran mewah, namun di sebelahnya terdapat pemukiman-pemukiman kumuh yang ditinggali warga-warga miskin.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Bagaimana kehidupan warga di pemukiman padat? Saat memasuki area perkampungan lebih dalam, kehidupan warganya pun masih begitu terasa.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Dimana letak Kota Tua Jakarta? Di jantung ibu kota Indonesia, tersembunyi sebuah permata sejarah yang tak ternilai—Kota Tua Jakarta.
"Kesenjangan menjadi tantangan terpenting. Forbes menyebut 1.000 orang terkaya di dunia itu banyak orang Indonesia. Kekayaan 100 orang terkaya Indonesia itu jumlahnya bahkan melebihi APBN Indonesia. Tapi di sisi lain banyak masyarakat yang sampai saat ini hidup di zaman batu masih ada seperti di Papua, Sumatera. Itu hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Menurut Tito, hal ini harus segera diatasi. Sebab faktor kesenjangan ekonomi menjadi salah satu hal yang dapat merusak nilai Bhineka Tunggal Ika bangsa Indonesia.
Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah untuk meningkatkan program-program yang mendorong masyarakat lebih terdidik. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kelas bawah.
"Tantangan internal kesenjangan ini mau tidak mau harus ada program mendorong masyarakat kelas bawah menjadi lebih terdidik dan sejahtera. Kalau kita lihat program presiden dengan indikator ekonomi uang sudah ada itu sudah on the track," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaRano menjelaskan bahwa akan ada penataan yang baik disesuaikan dengan tempat kerja masing-masing warga.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta RK agar membangun hunian bagi rakyat di tengah kota.
Baca Selengkapnya"Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa Rp 18,96 triliun," kata Heru
Baca SelengkapnyaDia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.
Baca Selengkapnya