Kapolri bantah Densus 88 asal main tembak
Merdeka.com - Dalam beberapa hari terakhir, Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penggerebekan sejumlah tempat yang diduga menjadi sarang teroris. Aksi penyerangan dan penangkapan tersebut juga menewaskan sejumlah orang pria yang diduga terkait dengan terorisme.
Meski demikian, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, polisi mengedepankan keselamatan dari aparat kepolisian, tersangka maupun masyarakat sekitar. Namun, jika ada ancaman, ada prosedur yang dilaksanakan petugas sebelum terlibat baku tembak.
"Sekali lagi kita upayakan semuanya selamat baik petugas, tersangka maupun masyarakat itu yang diutamakan. Tapi begitu masalah menjadi ancaman tentu jadi langkah-langkah prosedur tentu prosedur tadi tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku," kata Timur di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/5).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
Tak hanya itu, Timur membantah penggerebekan dilakukan tanpa mengetahui sosok yang menjadi target penangkapan. Sebelum menerjunkan tim Densus, polisi lebih dulu melakukan analisis penyelidikan untuk mencari bukti keterlibatan terduga teroris.
"Semua tentu berangkat dari analisis penyelidikan, kemudian dari penyelidikan tentu ada unsur-unsur yang terpenuhi, sehingga dilakukan langkah-langkah upaya penegakan hukum tentunya penegakan hukum diupayakan selamat, baik petugasnya," paparnya.
Saat melakukan penangkapan, lanjut Timur, polisi berupaya prosesnya dapat berlangsung dengan cepat. "Tentu kita maksimal kita lakukan secepatnya yang bisa kita lakukan," pungkasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana mengatakan untuk kasus ini telah ditangani oleh masing-masing pimpinan institusi
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaJokowi memanggil kepala kedua lembaga, Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menjelaskan polemik tersebut
Baca Selengkapnya