Kapolri beberkan kronologi penangkapan yang menewaskan Siyono
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan secara rinci bagaimana kronologi dilumpuhkannya Siyono dalam mobil. Kapolri pun mengakui ada kesalahan prosedur penangkapan.
Menurut Badrodin, awalnya pada hari Selasa (8/3/16) sekitar pukul 18.00 Wib di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, dilakukan penangkapan terhadap tersangka Siyono, alias Afif, alias Asri selaku Toliah Bitonah artinya Panglima Askari.
Lalu pada Kamis (10/03/16) silam sekitar pukul 08.30 Wib tim melakukan pengembangan. Siyono dibawa ke daerah Terminal Besa, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Saat itu Siyono dalam keadaan tidak terborgol untuk mencari atas nama Tomi Giri. Karena Siyono berdasarkan keterangan diberikan dua pucuk senjata api oleh Awang alias Cen Lung.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
"Tidak diborgol TSK dengan pendekatan supaya kooperatif," ungkap Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/4).
Kemudian, sekitar pukul 12.30 Wib, pada saat melintas di jalan antara Kota Klaten dan Prambanan, TSK Siyono melakukan penyerangan terhadap petugas. Petugas yang melakukan pengawalan hanya satu orang, sedangkan satunya lagi sibuk menjadi pengemudi.
"Perkelahian tidak dapat dihindari, TSK terus melakukan penyerangan dengan menyikut menendang bahkan mencoba merampas senpinya. Bahkan tendangannya sempat mengenai kepala bagian kiri belakangan pengemudi kendaraan, sehingga membuat kendaraan oleng ke kanan dan sempat menabrak pembatas jalan, namun pengemudi berhasil mepertahankn kendaraan dalam keadaan stabil dan tetap meneruskan perjalanannya," ujarnya.
"Mengingat situasi sekeliling tidak memungkinkan untuk menepi, akhirnya petugas pengawal berhasil melumpuhkan TSK dan menguasai situasi," imbuhnya.
Sedangkan kondisi Siyono kala itu tertunduk lemas. Lalu dia dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter IGD, Dokter Dewi, yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Hasil pemeriksaan luar jenazah dan BM City yang dilakukan bedasarkan permintaan tertulis dri penyidik Densus 88 dengan nomor surat B417 III 2016 BIT investigasi tertanggal 11 Maret 2016 ditemukan adanya luka memar pda kepala sisi kanan belakang dan didapatkan pendarahan di bawah selaput otak bagian belakang kanan," ungkapnya.
Selain itu juga ditemukan fraktur tulang iga kelima kanan depan dan keseluruhan diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul. Kapolri menuturkan bahwa tewasnya Siyono ini merupakan satu kejadian yang sama sekali tidak diinginkan oleh Polri.
"Mengingat yang bersangkutan menyimpan banyak informasi yang dibutuhkan termasuk juga pengungkapan senpi yang disimpan oleh yang diberikan seseorang," ucapnya.
Kapolri juga menjelaskan dalam mengungkap jaringan terorisme, khususnya jaringan al jamaah al islamiyah, keterangan Siyono dibutuhkan. Sehingga dengan meninggalnya Siyono, akses informasi hilang.
"Oleh karena itu terhadap kasus ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap para petugas yang membawa termasuk juga komandannya dan dilakukan sidang disiplin karena memang ada kelalaian yang dibuat pada yang bersangkutan," ungkapnya.
Kapolri menegaskan dalam peraturan, harusnya pengawalan tidak boleh hanya satu orang. Kemudian terduga teroris harusnya diborgol.
"Nah ini yang dilakukan tindaklanjuti dan hari ini mungkin minggu depan masih dilakukan sidang kode etik terhadap para pelakunya, petugas yang mengawalnya," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaSatgas gabungan TNI/Polri berhasil lumpuhkan 3 anggota KKB Papua. Berikut informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Komandan Kopassus yang bernyali besar saat Operasi Seroja di Timtim.
Baca SelengkapnyaDalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini para pelaku yang terlibat pemukulan sudah diamankan.
Baca Selengkapnya