Kapolri beberkan strategi makar yang tunggangi demo 2 Desember
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian hadir dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR. Salah satu agenda rapat, Komisi III DPR ingin mempertanyakan tentang 11 aktivis yang ditangkap karena diduga ingin melakukan makar.
Tito mengatakan, dari informasi intelijen yang diperoleh Polri, pada pelaku makar ini berkomunikasi intens dengan pendemo. Menurut dia, kelompok ini ingin membelokkan ratusan ribu massa yang tergabung dalam GNPF untuk menduduki gedung DPR dan MPR.
"Silakan jika ingin datang ke DPR, sampaikan aspirasi ke komisi masing-masing, tapi duduki DPR secara paksa, kekerasan, apapun alasannya, itu inkonstitusional. Kami melihat gerakan itu," kata Tito di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/12).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Tito menjelaskan, pernyataan Polri soal makar bukan ditujukan kepada GNPF yang menuntut penegakan hukum terhadap Basuki T Purnama (Ahok). Dia mengeluarkan pernyataan itu karena ingin memberikan peringatan kepada para kelompok makar tersebut.
"Kami tahu Anda, kira-kira begitu, tolong hentikan, jangan manfatkan massa GNPF yang murni ingin proses hukum terhadap saudara Basuki. Polri komit untuk proses hukum itu sudah kita buktikan," tutur dia.
Tito melanjutkan, Polri melihat kelompok makar ini intens berkooptasi dengan GNPF. Oleh sebab itu, Polri membangun dialog dengan massa GNPF. Sebab, Tito mengaku tahu bagaimana cara kelompok makar ini ingin tunggangi massa GNPF.
"Kami bangun dialog dengan GNPF dalam rangka tuntutan Basuki atau melakukan ikut dalam upaya duduki DPR kemudian agenda politik lain? Mereka menyatakan komit, tidak, kami putusannya satu isu, proses hukum," terang Tito.
"Kalau begitu, jangan gunakan Jalan Sudirman Thamrin, kalau mereka gunakan jalan Sudirman Thamrin, dengan massa yang begitu besar, ekornya ada di DPR/MPR, sampai Semanggi, patung Senayan, belok dia ke depan Hotel Mulia dan seterusnya, sampai ke belakang DPR, berikutnya naik Semanggi dan pelintir sedikit saja mudah sekali jumlah massa besar mudah sekali (masuk DPR)," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Tito intens komunikasi dengan massa GNPF agar tak mau ditunggangi kelompok yang disebut makar ini. Beruntung, menurut dia, GNPF tak mau ditunggangi meski ada sedikit orang-orang yang sudah dibayar untuk membelokan massa ke DPR untuk memaksa menggelar sidang istimewa menjatuhkan pemerintahan yang sah saat ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya