Kapolri: Bentrokan di Morowali Utara Karena Provokasi Seolah Ada TKA Pukul TKI
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kronologi kerusuhan yang terjadi di tambang nikel, Morowali Utara, Sabtu lalu. Akibatnya, seorang TKI dan TKA meninggal dunia.
Kerusuahn terjadi antara pegawai di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Pemicunya, muncul provokasi untuk mengajak mogok kerja dengan tuntutan masalah industrial yang sedang dirundingkan.
Kemudian, ada provokasi bahwa seolah-olah ada TKI yang dipukul TKA. Dari situ terjadilah bentrokan.
-
Apa yang terjadi di Morowali? 'Merespons kejadian kecelakaan tersebut, Kadisnaker Provinsi Sulawesi Tengah langsung menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker juga akan turun Senin, 25 Desember 2023,' kata Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Haiyani Rumondang dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.
-
Dimana ledakan terjadi di Morowali? Ledakan tungku di fasilitas pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12) dilaporkan telah menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
"Bentrokan yang terjadi di perusahaan smelter GNI dipicu karena adanya provokasi yang muncul. Karena ada ajakan mogok kerja, dan ada beberapa peristiwa terkait masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan dan kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI," kata Sigit di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1).
"Sehingga ini yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," sambungnya.
Sigit melanjutkan, hingga kini sudah ada 71 orang yang diamankan dan 17 ditetapkan tersangka buntut dari bentrokan itu.
"Saat ini kegiatan terkait dengan peristiwa tersebut sudah bisa diatasi oleh kepolisian. Beberapa pelaku pengrusakan saat ini sudah diamankan kuruang lebih ada 71 yang telah diamankan dan 17 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka," tuturnya.
Sigit berkata, hingga kini ada 548 orang aparat gabungan TNI-Polri yang diterjunkan guna mengamankan situasi. Sigit pun bakal menambah lagi pasukan dari Brimob pusat.
"Dan saat ini personil pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK brimob dari pusat," ucapnya.
Kembali Beroperasi
Kapolri menegaskan, PT GNI di Morowali Utara akan kembali beroperasi pada besok Selasa (17/1). Sigit mengimbau para karyawan tidak kembali terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya.
"Berdasarkan info terakhir bahwa perusahaan smelter GNI akan memulai kegiatan operasional kembali besok pagi. Oleh karena itu saya imbau kepada seluruh masyarakat dan karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas dan terkait masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan aturan undang-undang," kata Sigit.
Sigit menjelaskan, pertimbangan PT GNI kembali beroperasi karena pihaknya sudah memastikan keamanan perusahaan. Kata dia, TNI-Polri siap menjaga suasana tetap kondusif.
"Jadi keputusan beroperasi kembali ini diputuskan perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa beroperasi kembali," ucapnya.
Sigit memastikan bakal menindak tegas pelaku perusakan maupun anarkis. Dia berharap, bentrokan serupa tidak terulang kembali. "Dan tentunya kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku perusakan, pelaku-pelaku anarkis sehingga ke depan kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya.
Kronologi
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengungkap, kronologi kerusuhan berawal saat unjuk rasa dilakukan setidaknya 300 karyawan PT GNI. Demo digelar di dua lokasi yakni Pos 4 dan 5.
"Pertemuan di Kantor Disnakertrans Morut dihadiri SPN (Serikat Pekerja Nasional), PT GNI, dan PT SEI. Tapi pertemuan itu tidak menemukan kesepakatan," ungkap Didik.
Didik menyampaikan dalam unjuk rasa tersebut, serikat pekerja menyampaikan tuntutan kepada perusahaan seperti terkait penerapan prosedur keselamatan kerja. Pekerja juga menuntut agar perusahaan memberikan alat pelindung diri (APD) lengkap yang sesuai standar jenis pekerjaan.
"Mereka menuntut agar perusahaan membuat aturan. Mereka juga menolak adanya pemotongan upah yang tidak jelas. Meminta menghentikan PKWT yang sifatnya tetap," ujar Didik.
Tak hanya itu, para pendemo juga meminta kepada PT GNI dan SEI untuk mempekerjakan kembali karyawan yang kontraknya habis atau diputus akibat mogok kerja yang dilakukan sebelumnya. Tuntutan lainnya, meminta pihak perusahaan untuk memasang sirkulasi udara di gudang dan smelter agar tidak berdebu.
"Dalam tuntutannya, pekerja ini juga menyinggung soal kejadian meninggalnya dua karyawan yakni Made dan Nirwana Selle akibat ledakan smelter beberapa waktu lalu. Mereka mempertanyakan hak yang harus dibayarkan perusahaan kepada kedua keluarga korban," sebutnya.
Kerusuhan Pertama Kali Pecah
Kerusuhan pertama kali pecah ada pukul 19.40 Wita, Sabtu (14/1) di area masuk pos 4 PT GNI. Massa sekitar 500 orang melakukan pelemparan dan perusakan.
"Kejadian itu dipicu karena sekuriti melakukan penghalangan jalan masuk ke pos 4. Akibatnya mereka melawan, sehingga melakukan pelemparan terhadap sekuriti dan juga melakukan perusakan fasilitas kantor," kata dia.
Setengah jam kemudian, kondisi semakin memanas saat massa menerobos masuk pos 4 PT GNI. Massa yang menerobos langsung melakukan pembakaran sebua mess karyawan.
"Mess karyawan yang letaknya di belakang pos 4 terbakar. Kami bersama TNI memukul mundur massa," kata dia.
Saat kondisi di pos 4 mulai kondusif, bentrokan terjadi di area smelter 1 PT GNI. Didik menyebut bentrokan terjadi akibat adanya karyawan divisi Dump Truck melakukan aksi mogok.
"Saat dilakukan pengawalan oleh Polres Morut, ternyata ada karyawan yang tidak mengikuti. Dan saat melintas di area smelter 1 PT GNI terjadi bentrok," kata dia.A
kibat bentrok tesebut, tiga orang karyawan mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan roda dua dirusak. Di saat bersamaan terjadi saling kejar dan lempar.
”Iya ada korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," katanya.
Didik menambahkan, kerusuhan terjadi hingga tengah malam. Bahkan polisi dan TNI harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi di mess PLTU PT GNI. "Pada pukul 02.00 Wita kondisi semakin kondusif. Karyawan pun membubarkan diri," ucapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan itu menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran tersebut, 51 orang dikabarkan menjadi korban.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi meninjau ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaPihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut menelan 18 korban jiwa. Operasional PT ITSS kini disetop sementara
Baca SelengkapnyaLedakan tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) terjadi di Morowali
Baca SelengkapnyaIda menyarankan polisi menjerat pihak yang bertanggungjawab atas insiden itu dengan UU Ketenagakerjaan selain KUHP.
Baca Selengkapnya