Kapolri beri KPK akses full hasil penyelidikan kasus Novel Baswedan
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi seluruh proses penyelidikan dalam kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Ini untuk mempercepat penanganan kasus terhadap penyidik senior KPK itu.
Tito bahkan membuka akses seluruh hasil penyelidikan yang telah dilakukan agar dapat diakses. Harapannya ini menjawab kekhawatiran Novel mengenai komitmen Polri dalam mengungkapkan kasus ini.
"Kepada KPK, full akses kita berikan. Termasuk beberapa hal yang mungkin dipertanyakan oleh saudara Novel," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/8).
-
Bagaimana Tirto membongkar skandal? Melalui Medan Prijaji edisi 1909, ia membongkat skandal yang melibatkan seorang pejabat daerah di Purworejo, A. Simon.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Mengapa Polri membuat perpustakaan terapung? Semua dilakukan untuk memajukan dan menambah wawasan anak generasi penerus bangsa dalam hal literasi.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Dia mengungkapkan, dirinya menjamin penyidik Polri bakal buka-bukaan pada tim khusus KPK. Tito juga mempersilakan tim KPK mengklarifikasi seluruh hasil penyelidikan termasuk, terkait saksi mana saja yang diperiksa, ataupun muasal dibuatnya sketsa wajah terduga penyerang Novel.
"Bahasa lapangannya dikeler. Dikroscek semua, monggo sama-sama," jelasnya.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan, tim gabungan nantinya akan membahas teknis di lapangan. Hal ini sesuai dengan pengamalan pribadinya dalam mengungkap satu kasus.
"Pengalaman saya, teknis dalam pengungkapan kasus lebih penting, dibanding masalah strategis yg nanti larinya ke politik. Lebih baik teknis lapangan," pungkas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, seluruh kasus besar yang belum rampung sudah sepatutnya diselesaikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Karyoto akhirnya buka suara soal kejelasan nasib kasus dugaan kebocoran data KPK perkara korupsi Kementerian ESDM
Baca SelengkapnyaTerkait dugaan keterlibatan anggota TNI, KSP juga belum bisa berkomentar lebih jauh.
Baca SelengkapnyaKPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.
Baca Selengkapnya