Kapolri dan Panglima TNI pimpin apel operasi pengamanan Pemilu 2019
Merdeka.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat 'Mantap Brata 2018' dalam rangka upaya pengamanan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019.
Pantauan Liputan6.com, apel digelar sekitar pukul 08.00 WIB. Seluruh pasukan gabungan mulai dari TNI Polri, Damkar, Dishub, dan Satpol PP menjadi peserta upacara tersebut.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan TNI-Polri memiliki cukup pengalaman menangani Pemilu tingkat nasional. Namun, menurutnya, Pemilu 2019 membutuhkan penanganan ekstra dibanding tahun sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
-
Pemilu 2019 kapan dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa prajurit TNI ikut lomba 17 Agustus? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
"Kita memprediksi, kompetisi dalam rangka kontestasi ini akan terjadi di tingkat nasional dan dapil di daerah masing-masing. Bahkan di daerah tertentu kompetisi di satu partai pun ada karena nomor urut. Oleh karena itu kerawanannya selain nasional, ada di daerah dapil masing-masing," kata Tito dalam pidatonya di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Operasi Mantap Brata 2019 dilaksanakan selama 397 hari mulai dari 20 September 2018 sampai dengan Oktober 2019. Sebanyak 300 ribu personel TNI Polri dilibatkan dan disebar di seluruh daerah.
"TNI-Polri yang memiliki organisasi yang sangat ekstensif sampai ke daerah-daerah dengan jumlah personel besar, memilki alutsista, dan memiliki tugas menjaga keutuhan NKRI tentu memiliki tujuan besar. Dari sudut pandang keamanan, kontestasi ini membelah masyarakat menjadi pilihan-pilihan dan akan berpotensi (konflik)," jelas dia.
Tito menjelaskan, Polri dan TNI sebagai instansi unik yakni tidak memiliki hak pilih haruslah menjadi motor dalam mendinginkan situasi panas selama Pemilu 2019. TNI-Polri menjaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) agar dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.
"Kita juga perlu mendekati para kontestan baik Pileg, Pilpres, partai pendukung, massa pendukung, agar pelaksanaan semua positif, kampanye positif, dan tidak memprovokasi pihak lain karena adanya perbedaan kepentingan," kata Tito.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, TNI-Polri mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia. Untuk itu, jangan sampai lengah dalam mengamankan berbagai kegiatan baik skala nasional maupun daerah.
"Anda mampu mengamankan kegiatan mudik balik 2018, dilanjut pengamanan Pilkada serentak di 171 daerah. Semua berjalan lancar. Kemudian Asian Games 2018 dilaksanakan aman dan mendapat apresiasi dari seluruh negara Asian Games. Kita dituntut saat ini juga, selanjutnya KTT IMF, pengamanan Natal, Tahun Baru dan Pemilu 2019," ujar Hadi.
Sinergitas TNI Polri sangat dibutuhkan dalam pengamanan Pemilu 2019. TNI menyiapkan pasukan sesuai permintaan Polri dan menyerahkan pengelolaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian polri.
Sama halnya dengan pengamanan KTT IMF 2018, Polri sepenuhnya menyerahkan pasukan dan teknis pengelolaan kepada TNI.
"Mari kita laksanakan amanah rakyat ini dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2019," tandas Hadi.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara untuk puncak pengamanannya akan dilakukan saat pelaksanaan di TPS.
Baca SelengkapnyaOperasi Mantap Brata digelar sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAdapun dalam operasi ketupat kali tahun ini turut melibatkan 155.165 personel.
Baca SelengkapnyaOperasi Ketupat 2024 digelar dalam rangka pengamanan prose mudik lebaran di Idul Fitri 1445 Hijriah
Baca SelengkapnyaKapolri mengajak masyarakat untuk bisa menjaga perdamaian di tengah perbedaan pendapat dan pilihan.
Baca SelengkapnyaOperasi Lilin ini digelar selama 12 hari bersamaan dengan pengamanan masa kampanye Pilpres dan Pileg 2024.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyasimulasi dilakukan untuk memberikan gambaran kesiapan personel dalam menghadapi berbagai situasi
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto meminta kepada seluruh personel untuk bertugas dengan baik dalam rangka menyukseskan seluruh tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaApel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaOperasi tersebut guna pengamanan pada saat Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaTNI mengerahkan Kogasgab PAM sebanyak 13.158 personel, sedangkan Polri mengerahkan sebanyak 6.182 personel dalam Operasi Tri Brata Jaya 2023.
Baca Selengkapnya