Kapolri era Gus Dur: Tito miliki kemampuan pimpin institusi Polri
Merdeka.com - Kapolri era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jenderal Polisi (Purn) Suroyo Bimantoro meyakini Komjen Pol Tito Karnavian mampu memimpin institusi Polri. Meskipun yang bersangkutan harus memimpin sejumlah petinggi Polri yang lebih senior.
"Kami itu sekolah dari dulu sudah ditanamkan nilai-nilai kepatuhan kepada atasan, nilai-nilai disiplin. Aturan yang ada di institusi TNI-Polri adalah tunduk dan taat pada pimpinan, jadi saya yakin dia mampu," ujar Bimantoro, seperti dilansir dari Antara, Senin (27/11).
Bimantoro menjelaskan sejatinya di dalam institusi Polri, senioritas turut dilihat dari jabatan tidak hanya kepangkatan. Seorang Tito Karnavian menurut dia, memiliki bintang kepangkatan yang sama dengan sejumlah petinggi Polri yang sempat digadang menjadi Kapolri.
-
Siapa yang diajari rasa tanggung jawab? Mengajarkan tanggung jawab tentu bukan hal yang mudah terlebih pada anak-anak. Dengan memiliki hewan peliharaan akan menjadi motivator yang baik untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak.
-
Bagaimana Bintara TNI mendidik anaknya? Dia diajarkan kedisiplinan hingga kini sukses menjadi calon abdi negara.
-
Bagaimana Kompol Syarif dididik? Karena sang Ibu berlatar belakang tentara, Syarif pun sudah dididik disiplin sejak belia.
-
Siapa yang bertanggung jawab disiplin? Jika orang tua kandung mengambil tanggung jawab untuk disiplin, orang tua tiri dapat fokus pada ikatan dengan anak.
-
Dimana anak sulung belajar jadi pemimpin? Karena menjadi yang tertua, anak sulung sering kali memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
"Sehingga sama saja, tidak ada yang lebih senior. Selain itu sebetulnya Tito juga kan Kepala BNPT, maka dari segi jabatan dia pun senior," jelas Bimantoro.
Komjen Pol Tito Karnavian ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri. Tito yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987, akan menggantikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang merupakan alumni Akpol 1982.
Dengan demikian Tito melompati empat angkatan di atasnya, termasuk Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang lulus Akpol pada 1983. Meskipun demikian Tito diyakini memiliki kemampuan memimpin institusi Polri.
DPR RI melalui uji kepatutan dan kelayakan sudah menyetujui penunjukan Tito tersebut. Pelantikan Tito sebagai Kapolri akan dilakukan di Istana Negara dalam waktu dekat.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal bintang dua Polri berikan pesan kepada taruna-taruni Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan agar taruna dan tarun giat belajar agar kelak menjadi personel TNI yang dapat diandalkan.
Baca SelengkapnyaDikabinet Presiden Jokowi sebelumnya, Tito juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Baca SelengkapnyaDi antara ratusan alumni, ada satu sosok yang memiliki karier moncer.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan Jenderal Brimob yang sukses menjadi Kapolri.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Prabowo bertemu pensiunan Kolonel Marinir TNI AL Super Galak.
Baca SelengkapnyaAda cerita menarik yang terungkap saat jatah rokok para prajurit TNI hanya tersisa dua batang saat pertempuran Timor Timur 1994 silam.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria yang membagikan momen menjadi sopir Tito karnavian.
Baca SelengkapnyaNasihat mantan komandannya itu selalu diingatnya walau sudah menjadi Jenderal dan Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaEks Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian pulang kampung ke Palembang, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya