Kapolri ingin hindari kekerasan jika ada teror saat Imlek
Merdeka.com - Polri telah menyiapkan pengamanan khusus untuk menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 31 Januari. Pengamanan ini dilakukan berdasarkan aksi teror yang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
"Kita ada pengamanan khusus termasuk teror. Karena ada pengalaman vihara dibom. Jaringan mereka masih hidup dan masih ada. Kita tetap pantau," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).
Sutarman mengimbau kelompok masyarakat untuk tidak menggunakan tindakan kekerasan dalam menyampaikan pendapatnya. Dia juga meminta agar setiap warga negara saling menghormati.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Bagaimana Kapolri dan Panglima TNI menjamin keamanan misa agung? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Kapolri bersama Panglima TNI turut meninjau area SUGBK sekira pukul 14.40 WIB. Mereka memasuki lokasi didampingi para pejabat utama (PJU) dari masing- masing institusi. Selama proses peninjauan, terlihat keduanya mengecek segala kesiapan pada area SUGBK yang telah dilakukan sterilisasi oleh personel TNI dan Polri.
-
Apa saja yang harus diamankan? Sebelum mudik, periksa semua pintu dan jendela untuk memastikan semuanya terkunci dengan aman. Gunakan gembok tambahan jika perlu dan pastikan tidak ada akses yang bisa dimanfaatkan oleh pencuri.
-
Apa yang dikawal ketat di Pekanbaru? Pengawalan dipimpin Kasat Samapta Polresta Pekanbaru, Kompol Maryanta yang menjabat selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Preventif Operasi Mantap Brata Lancang Kuning 2024.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
"Indonesia terbuka, setiap orang dilindungi menyampaikan pendapat di depan umum, berserikat berkumpul. Dalam sampaikan pendapatnya jangan gunakan cara-cara yang keras," tutur dia.
Mantan ajudan Presiden RI ke-3 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menegaskan, pihaknya akan menindak jika pelaku teror yang membuat ricuh jalannya perayaan Imlek bagi suku Tionghoa. "Polri tidak kehendaki korban di pihak siapapun termasuk pelaku teror dan anggota Polri sendiri. Kita tak kehendaki itu," tegas dia.
Kendati demikian, dia mengaku akan sebisanya menghindari aksi kekerasan dalam menjaga perayaan Imlek. Dengan catatan, keselamatan anggota polisi pun tidak terancam. "Dalam penangkapan kita hindari kekerasan. Tapi kalau kita dalam keadaan overmacht (keadaan memaksa), kalau ada yang menembak kita tembak, itu dibenarkan dalam undang-undang," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan nantinya dilakukan dengan bersinergi antara Polri dengan TNI.
Baca SelengkapnyaSigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi, bahkan di tengah momen Nataru.
Baca SelengkapnyaIrjen Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk turun mengamankan rumah ibadah selama natal
Baca SelengkapnyaFadil memastikan setiap laporan yang masuk mengenai pelanggaran anggota Polri, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRatusan personel Polri disebar untuk mengamankan konser.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pilkada semakin dekat, polisi mengajak tokoh masyarakat Tionghoa untuk bersama menjaga situasi keamanan
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca SelengkapnyaSalah satu lokasi yang dituju adalah Klenteng Cetiya Setia Dharma
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit saat membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melarang warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan takbiran keliling atau di jalan raya.
Baca Selengkapnya