Kapolri Ingin Tambah Kekuatan Densus 88 Dua Kali Lipat
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani kasus terorisme. Dia berjanji akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri.
Langkah ini dilakukan dalam rangka semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.
"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri," kata Sigit saat memberikan arahan pada acara Senior Level Meeting Densus 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu (16/2).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Listyo Sigit ingin wujudkan Polri yang dicintai? 'Kami terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik, saran serta aspirasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan organisasi. sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri yang dicintai sesuai harapan masyarakat,' kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Monas, Jakarta, Senin (1/7).
-
Siapa yang minta Kapolresta untuk tingkatkan patroli? Datum H Fatullah juga meminta kepada Kepolisian agar meningkatkan patroli di wilayah hukum Polresta Kota Pekanbaru.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk strategi di Polri? Para perwira dalam golongan ini memiliki tanggung jawab untuk merancang strategi dan kebijakan demi menjaga keamanan di wilayah mereka.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Sigit mengaku bakal menambah jumlah perwira jenderal bintang satu yang kini telah berjumlah lima serta menambah kapasitas personel Densus 88 dua kali lipat.
"Jumlah personel 3.701. Saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat. Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan. Demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," kata Sigit.
Selain itu, Sigit meminta kepada jajaran Densus 88 untuk memantau perkembangan terorisme internasional melalui jaringan internet. Tujuannya, beradaptasi dan mengembangkan kemampuan ketika menghadapi tantangan. Seperti halnya dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI).
Kemajuan teknologi informasi di satu sisi positif. Namun di bagian lain, terkadang dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme.
Oleh karenanya, Sigit meminta Densus 88 bersinergi dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain untuk mengatasi terorisme.
"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit.
Paparan Kinerja Densus 88
Sigit memaparkan penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen dari target RPJMN sebesar 54,36 persen. "Hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen," sebutnya.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk Bangsa Indonesia. Hal itu berdampak pada meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat parameter salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," ujar Sigitm
Di tahun 2020, Densus 88 telah menangkap 232 tersangka kasus terorisme. Sementara, sepanjang tahun 2021 setidaknya sudah ada penangkapan tersangka terorisme sebanyak 370 orang.
Densus 88 Antiteror Polri juga telah melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris di Poso. Saat ini kelompok tersebut tersisa tiga orang DPO dan masih terus melakukan pengejaran.
Sigit juga mengingatkan kembali instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga stabilitas Kamtibmas di tahun 2022. Sebab, Indonesia akan menggelar acara bertaraf nasional maupun internasional, seperti MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga Presidensi G20.
Presiden Jokowi, kata Sigit, telah menekankan event internasional dan nasional harus dipastikan berjalan dengan aman dan lancar sebagai bentuk menjaga kehormatan dan kepercayaan Bangsa Indonesia di mata dunia.
"Karena ini menyangkut kesuksesan Indonesia di dalam menyelenggarakan event internasional. Dimana kalau aman dan lancar akan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional," ucap Sigit.
Dalam kesempatan ini, Sigit juga memberikan reward kepada jajaran Densus 88 Antiteror Polri berprestasi. Di tahun 2020 penghargaan dalam bentuk KPLB diberikan kepada 47 personel dan satu orang KPLBA. Sedangkan di tahun 2021, terdapat 53 personel yang mendapat KPLB.
Pada tahun 2020, 45 personel mendapatkan penghargaan untuk mengikuti berbagai macam pendidikan. Tahun 2021, 63 jajaran berkesempatan mengikuti pendidikan. Selanjutnya, tahun 2022, ada 22 personel yang meraih pendidikan. Lalu, 74 pin emas telah diberikan Kapolri sepanjang tahun 2021.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaKehadiran Kortas Tipidkor diharapkan bisa menjadi solusi dan jawaban atas kegelisan masyarakat terhadap kejahatan korupsi.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaListyo mengucapkan terima kasih atas adanya kenaikan gaji ini.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya Kapolri meningkatkan keamanan di perbatasan juga harus berbanding lurus dengan anggaran ke sana.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara, mengenai kenaikan gaji polisi yang naik 8 persen tahun depan.
Baca SelengkapnyaHal itu menyusul lantaran banyaknya keterlibatan aparat kepolisian alias Partai Cokelat (Parcok) di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pembentukan Kortas nantinya bakal membantu lembaga antirasuah serta Korps Adhyaksa.
Baca Selengkapnya