Kapolri Minta Semua Elemen Masyarakat Berkolaborasi Percepat Vaksinasi
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bandung, Jawa Barat, Kamis, (15/7). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biddokes Polda Jawa Barat bekerjasama dengan Persatuan Islam (Persis) Bandung yang dilaksanakan selama 1 hari di Gedung Pertemuan Persis Bandung Mahad Al Imarat.
Dalam sambutannya, Sigit mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi ini guna mewujudkan herd immunity. Ia berharap, agar semua elemen masyarakat baik ormas, OKP dan lainnya di seluruh wilayah Indonesia berkolaborasi untuk mempercepat vaksinasi.
"Saya lihat tadi bermacam-macam yang ikut vaksinasi, mulai dari warga Persis, dan juga masyarakat disekitar dan ini tidak hanya Persis, tapi juga gerai ini dibuka untuk siapapun masyarakat yang datang bawa KTP maka akan dilayani," kata Sigit.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Jenderal bintang empat ini menegaskan, titik-titik vaksinasi ini akan terus diperbanyak dengan berkolaborasi atau kerjasama dengan seluruh stakeholder yang memang ingin bergabung untuk melaksanakan akselerasi vaksinasi.
"Sehingga, masyarakat bisa tetap melaksanakan aktivitas dan pekerjaannya sehingga ekonomi yang kita harapkan bisa bertumbuh," tegasnya.
"Namun demikian tentunya tetap walaupun sudah divaksin prokes yang ketat tetap harus dilaksanakan karena kunci upaya kita hindari dan memberikan ketahanan terhadap tubuh kita dari Covid selain vaksin tetap prokes," sambungnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini meminta masyarakat untuk mematuhi peraturan PPKM Darurat yang saat ini sedang diberlakukan pemerintah. Menurutnya, hal ini dilakukan guna menekan laju penularan Covid-19.
"Jadi kita ikuti bersama kita perkuat vaksinasi, sementara mobilitas kita kelola agar semua seimbang, dan tentunya harapannya ini segera bisa kita perbaiki dan kegiatan masyarakat bisa kembali seperti biasa. Terimakasih Kiai dan seluruh warga yang ada di wilayah Bandung, kita harapkan program vaksinasi ini terus bisa berjalan dan kedepan kita semakin baik," ungkapnya.
Sementara itu, Sektum Persis Haris menyampaikan terima kasih kepada Kapolri yang telah mendukung kegiatan vaksinasi massal. Ia pun menyebut, vaksinasi ini dilakukan sebagai usaha dan ikhtiar guna menekan penyebaran Covid-19.
"Vaksinasi ini adalah bagian dari usaha menekan penyebaran Covid dan semoga menjadi trend yang baik bahwa islam punya komitmen memerangi Covid," ujarnya.
Ia pun berharap, semoga herd immunity segera terbentuk dan pandemi Covid-19 cepat berlalu. Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, target sebanyak 500 orang jemaah masjid Persis dan masyarakat umum. Adapun, stok vaksin yang dipersiapkan sebanyak 4.779 dosis jenis Sinovac menggunakan stok vaksin Biddokes Polda Jawa Barat.
Dalam kegiatan vaksinasi ini, petugas vaksinator yang dilibatkan sebanyak 61 orang vaksinator yang terdiri dari 48 personel Polri dan 13 mahasiswa keperawatan Universitas Bhakti Kencana.
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Sigit juga meninjau pelaksanaan posko PPKM mikro di wilayah Kiaracondong, Bandung dan posko penyekatan di Gerbang Tol Pasteur.
Dalam posko PPKM mikro, Sigit melihat kemampuan fasilitas tes PCR yang bisa melakukan pengetasan 50 sampai 100 sampel per hari. Sementara di posko penyekatan di Gerbang Tol Pasteur, sebanyak 299 kendaraan roda empat telah diperiksa hingga 14 Juli. Hasilnya, 13 kendaraan diputarbalik dan 286 kendaraan boleh melintas.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel Brimob
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit saat membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan sebagai antisipasi agar tidak terjadi perpecahan atau polarisasi di masyarakat selama tahapan proses Pemilu 2024 yang masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaDi HUT ke-79 RI, Listyo memastikan Polri tetap terus bergandengan tangan bersama sama dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapolri turut mengapresiasi atas seluruh kinerja empat satker Polri.
Baca SelengkapnyaAiptu Sigit Kurniawan bersemangat saat mengajak warga untuk menjaga Pilkada damai di Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya