Kapolri: Operasi tetap dilanjutkan sampai Santoso tertangkap
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin meminta operasi pemberantasan kelompok teroris Santoso yang dilakukan TNI dan Polri sementara waktu jangan dilakukan. Pernyataan ini menyusul jatuhnya Helikopter jenis Helly Bell 412 di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, sulawesi Tengah.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tak menggubris usulan DPR. Dia punya dasar kuat meneruskan operasi pengejaran kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
"Yang lebih tahu di lapangan situasinya kan kita. Apa alasannya untuk dikeep? Operasi ini harus terus dilakukan sampai tertangkap," ujar Badrodin usai mengikuti rapat terbatas dengan topik Masalah Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (21/3).
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
Mantan Kabaharkam ini yakin bisa melumpuhkan kelompok Santoso yang selama ini sudah meresahkan. Apalagi kelompok Santoso sudah mulai terdesak dan diketahui keberadaannya. "Ya titiknya sudah ada dari kemarin, hanya persoalannya titik itu bisa 2-3 km," jelasnya.
Diakuinya, bukan hal mudah melumpuhkan kelompok Santoso. "Apalagi mereka kan terbagi dalam beberapa tim, tidak satu tim saja. Nah itu yang mungkin bisa menyulitkan di dalam upaya penyergapan mereka. Makanya kalau kita sergap kan selalu yang bukan Santosonya," sambung dia.
Kapolri dan TNI diketahui telah lama melakukan operasi gabungan untuk memberhangus kelompok Santoso yang berada di Sulawesi Tengah. Namun hingga saat ini, tim operasi gabungan belum bisa meringkus Santoso dengan alasan kondisi medan sulit ditembus.
Bahkan kemarin Minggu (20/3) helikopter produk Amerika Serikat jenis Bell dengan Nomor HA 5171 jatuh saat melakukan operasi. Akibatnya tiga belas prajurit yang tengah berada dalam helikopter itu tewas. Diduga, jatuhnya helikopter karena ditembak kelompok Santoso.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri mengajak masyarakat untuk bisa menjaga perdamaian di tengah perbedaan pendapat dan pilihan.
Baca SelengkapnyaHenri ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik PUSPOM TNI sebagai pihak yang berhak menetapkan status tersangka terhadap anggota TNI aktif.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya menangkap 8 jaringan Freddy Pratama di Lampung
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo telah menerjunkan Propam Polri dan Irwasum untuk mendalami sekaligus mengawasi kasus tersebut
Baca Selengkapnya