Kapolri pastikan isu di medsos soal penjualan organ tubuh anak hoax!
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan informasi terkait penculikan anak sampai kepada pembunuhan termasuk pencurian organ tubuh yang marak di media sosial beberapa hari terakhir tidak benar atau hoax. Tito sudah mengecek di sejumlah daerah terkait informasi itu dan dapat dipastikan hoax.
"Berkaitan dengan berita-berita penculikan anak, dibunuh, organ di ambil ada gambar-gambar saya yakinkan saya sudah cek di Manado, Sumatera utara dan beberapa wilayah lain termasuk Jakarta, berita tersebut adalah hoax, tidak benar," kata Tito di Wisma Bhayangkari di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/3).
Tito menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebar informasi-informasi hoax tersebut. Menurutnya, kabar itu disebar agar masyarakat resah dan merasa tidak nyaman dengan masa kepemimpinan pemerintahan daerahnya.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks tentang IKN? Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dikhususkan untuk warga China.Postingan tersebut diunggah oleh akun X bernama @dancersejati07 pada Senin (24/6) dan telah diposting ulang hingga 493 kali.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Mungkin ada pihak ketiga yang sengaja menaikkan isu-isu, memprovokasi isu negatif untuk menimbulkan keresahan. Apalagi ada masa Pilkada, untuk menakuti masyarakat mendelegitimasii pemerintah," ujarnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini kembali menegaskan semua informasi yang beredar tidak benar. Dia meminta masyarakat tidak khawatir apalagi resah dengan kabar tersebut.
"Sambil kita meningkatkan kewaspadaan jangan terlalu percaya pada berita hoax, meskipun penting untuk meningkatkan pengaman keluarga, anak, tapi jangan over reaktif dan panik, klarifikasi dengan kepolisian," pungkas Tito.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaJangan langsung percaya, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca Selengkapnya