Kapolri: Saya Kalau Ngomong Banyak yang Tak Suka, Karena Terlalu Terus Terang
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Idham Azis perintahkan anggotanya tak main-main dengan narkotika. Dia menegaskan, bahaya narkoba tak cuma dari luar, tapi bisa juga datang dari internal polisi. Sehingga, ia mengaku selalu rewel terhadap seluruh Direktorat Narkoba terkait pengamanan dan pemusnahan barang bukti.
"Saya kalau ngomong ini banyak yang tidak suka, karena saya terlalu berterus terang, tapi begitu Presiden (Joko Widodo) kemarin sudah perintah, kita harus reformasi total. Jadi saya harus menyampaikan juga kepada semua Dir Narkoba itu saya paling rewel, bener nggak itu pengamanan barang buktinya? Ya kan, cek itu anggota, sekali-kali tes urine, benar enggak? Karena banyak kejadian yang begitu," kata Idham saat Hadiri pemusnahan sabu sebanyak 1,2 ton, di Polda Metro Jaya, Kamis (2/7).
Idham kembali menegaskan, anggota Polri yang terjerat kasus narkoba sepantasnya diberi hukuman mati.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Bagaimana DPR ingin polisi tangani narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
"Kalau polisinya sendiri yang kena narkoba hukumannya harus hukuman mati sebenarnya, karena dia sudah tahu undang-undang, dia tahu hukum, seperti itu. Kita harus bagus, bagaimana kita yang memberantas narkoba kalau kita sendiri bagian dari itu. Kalau tidak cepat dimusnahkan, iman goyah, pegang segenggam bisa melihara," tegasnya.
Lebih lanjut, Idham berterima kasih kepada seluruh pejabat yang sama-sama membantu dalam memerangi barang haram ini. Dengan kerja sama, Idham mengaku akan membawa bangsa Indonesia lebih baik khususnya kaum muda.
"Jadi saya berterima kasih kepada jajaran Direktur Narkoba, Bareskrim teman-teman BNN, Polda Metro Jaya, sampai sekarang rutin terus baku buat karena bagaimanapun juga itu menjadi harapan masyarakat bangsa dan negara, agar negara kita segera keluar dan terhindar dari peredaran narkoba ini," terang dia.
Turut hadir dalam pemusnahan ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Komisi III DPR RI Herman Herry, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Deputi Pemberantas BNN Irjen Arman Depari.
Tak hanya sabu, yang ikut dimusnahkan juga yaitu ekstasi sebanyak 35.000 butir, dan ganja 410 kilogram. Di mana dalam hal ini polisi amankan 6 orang Warga Negara Asing (WNA), dan 19 WNI, dua di antaranya dilakukan tindakan tegas terukur.
Idham menyayangkan, atas banyaknya temuan barang haram ini disaat bangsa Indonesia tengah berjuang melawan Virus Corona atau Covid-19.
"Kita tidak bisa bayangkan disaat situasi negara kita dalam keadaan musibah pandemi ini betapa banyaknya uang yang dijadikan untuk membeli ini (narkotika), dan menghancurkan generasi bangsa, untuk itu saya sangat mengapresiasi Kabareskrim, Satgas Merah Putih terus lah," katanya.
Ia pun mengapresiasi atas kerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan jajarannya. Ia meminta agar menindak tegas siapapun yang bermain haram ini sesuai dengan SOP.
"Lakukan tindakan tegas sesuai SOP. Kita bukan tempat transit atau tempat perdagangan. Saya juga sangat mengapresiasi kepada bapak Kapolda Metro yang betul-betul sangat memberikan atensi dan perhatian. Ketika kemarin beliau lapor saya, segera musnahkan," tegasnya.
"Narkoba ini memang sudah sangat memprihatinkan, salah satu kasus extraordinary yang harus bersama-sama kita tangani sudah tidak bisa sendiri. Polri sendiri sudah tidak bisa kita tangani struktur, sehingga kita bentuk Satgas Merah Putih, Satgas ini dulu yang bentuk pak Kapolri nya pak Tito Karnavian, tanggal 26 Juli 2016," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan terhadap personel kepolisian tersebut dilakukan pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca Selengkapnya