Kapolri sebut 96 terduga teroris ditangkap pasca kerusuhan Mako Brimob
Merdeka.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap 96 terduga teroris pasca kerusuhan di rutan Cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu. Penindakan ini termasuk bom Surabaya, Sidoarjo dan terbaru penangkapan di Universitas Riau.
"Pasca peristiwa di Mako Brimob sudah ada 96 tersangka ditangkap di seluruh Indonesia, 14 di antaranya tertembak mati pada saat penangkapan," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
Kapolri menegaskan, penangkapan ini bagian dari upaya pencegahan dini yang dilakukan aparat terhadap kelompok-kelompok radikal yang berpotensi melakukan aksi teror di Indonesia. Kelompok teroris yang paling diantisipasi dan diburu adalah jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pasalnya, jaringan itu terdeteksi sudah menyebar ke hampir seluruh pelosok Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"JAD ada sel aktif dan ada juga tidak aktif. Saya sudah memerintahkan Kepala Densus 88 untuk sel-sel tidak terlalu aktif namun potensial agar di-share kewilayahan atau Kapolda," tutur mantan Kepala Densus 88 itu.
Jenderal bintang empat itu mengaku telah mengeluarkan perintah kepada seluruh Kapolda untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antiteror untuk mengawasi dan mendeteksi pergerakan sel tidur JAD.
"Para Kapolda juga bekerja sama dengan jajaran intelijen maupun jajaran TNI sel-sel yang dianggap oleh satgas Densus tidak terlalu aktif sehingga mereka monitor," ucap Tito.
Terbaru, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah Sumatera. Tito menjelaskan alasan polisi menindak langsung di dalam area kampus.
"Penangkapan lain termasuk di Riau di satu universitas terpaksa dilakukan karena mereka menggunakan fasilitas itu untuk melakukan pembuatan bahan peledak. Terakhir tangkap di Lampung. Kemudian masih ada juga di beberapa wilayah," ucap Tito.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya