Kapolri sebut dari 45 penyerangan ulama, 42 hoax yang dibumbui di medsos
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambangi SMK Tarbiyah Islamiyah di Jalan Tawakal Raya, Jakarta Barat. Kedatangan Tito saat itu karena sebagai bentuk silaturahmi dengan para pengurus Pimpinan Pusat Tarbiyah Persatuan Islamiyah.
Saat itu, Tito sempat memberikan sambutan di depan para pengurus PP Tarbiyah Perti mengatakan bahwa ada 45 isu tentang penyerangan ulama. Namun, dari 45 isu tersebut 42 isu itu bohong atau tidak benar.
"Pertama ada 45 isu tentang penyerangan ulama. Dari itu hanya 3 yang betul ada peristiwa dengan korbannya ulama atau pengurus mesjid dan pelakunya gangguan jiwa. Jawa Timur, Jawa Barat 2," ujar Tito, Jakarta Barat, Sabtu (3/3).
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Tito menambahkan, tiga peristiwa dengan korban ulama berdasarkan fakta, pelaku mencari target secara acak. Ia tidak mengetahui apakah orang yang diserang merupakan pemuka agama atau bukan. Akan tetapi, dengan adanya hal tersebut justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan memanfaatkan momentum tersebut.
"Pelakunya ditangkap, didalami, ada gangguan kejiwaan. Sampai datangi tiga ahli kejiwaan, ini peristiwa spontan. Tapi di media sosial kemudian dibumbui," ujarnya.
Ia mencontohkan peristiwa yang direkayasa seperti di empat wilayah Jawa Barat. Saat itu, seakan-akan seorang ulama dianiaya oleh salah seorang yang diduga alami gangguan jiwa. Tapi pada kenyataannya hal tersebut tak benar.
"Kedua, peristiwa yang direkayasa. Peristiwa dilaporkan ke polisi bahwa dia dianiaya. Ada empat kasus, Cicalengka, Ciamis, Kediri, dan Balikpapan. Empat-empatnya direkonstruksi, ternyata semuanya ngaku peristiwa enggak ada. Bajunya dirobek seolah diserang dengan parang, enggak ada. Alasannya ingin dapat perhatian karena kekurangan ekonomi," jelasnya.
Selain itu, menurutnya ada suatu peristiwa penganiayaan tapi korbannya bukan ulama, yang korbannya memang bukan ulama. Dan dirinya juga mengutarakan kalau peristiwanya enggak ada sama sekali tapi dibuat seolah ada.
"Disimpulkan, belum ada koneksi antara satu dan kasus lain yang didesain pihak tertentu. Belum kita temukan, peristiwanya spontan. Yang kita temukan di udara ada yang merangkai secara masif sehingga ramai di media sosial isu ulama dengan kambing hitamkan kelompok tertentu," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaKomandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono mengutuk keras hoaks yang terus diarahkan ke Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenurut Polda Jabar, kabar hoaks itu diperoleh dari sebuah video dari channel Youtube
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaBahkan, ada juga makam yang dibuat seolah sangat tua dan kramat, dengan menambahkan bangunan serta kain kafan di batu nisan.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaDi Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKonten yang disebarkan R dengan narasi pendemo ditusuk aparat adalah hoaks.
Baca Selengkapnya