Kapolri sebut teror di Indonesia diawali Azahari dan Noordin M Top
Merdeka.com - Kurun waktu 20 tahun kurang, serangkaian aksi teroris terjadi di Indonesia. Kapolri Jenderal Barodin Haiti pun mengungkapkan, aksi teroris di Indonesia berasal dari aksi dr Azahari dan Noordin M Top saat tragedi bom Bali I.
"Mereka pemain serangkaian aksi teror. Azhari teror bom Bali yang pertama, bom JW Marriot, bom Kedutaan Besar Australia dan bom Bali kedua. Lalu dari tahun ke tahun mereka berkurang. Kemudian berlangsung lagi bom di Ritz Carlton dan JW Marriot saat Noordin M Top," kata Kapolri di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Senin (15/2).
Setelah itu, ungkap Kapolri, terjadi satu kondisi di mana aksi-aksi teror tidak terkoordinir dengan baik. Pelatihan militer di Janto Aceh, yakni pascameninggalnya Noordin dan Azahari. Lintas takzim mereka lakukan latihan militer.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Selanjutnya dipelopori Abu bakar Baasyir. Mereka memproklamirkan diri sebagai Tanzim Al Qaeda. Mereka melakukan fa'i, mereka melakukan perampokan," ungkapnya.
Kemudian, pascapengungkapan Janto Aceh ini, mereka juga mengubah sasaran terorisme. Dengan tadinya simbol barat, lalu berubah sasaran ke Polri. Sebab menurut mereka, polisi merupakan penghalang aksinya.
"Lalu di Poso menjadi basis perjuangan dengan MIT dan mengangkat Santoso sebagai pimpinan. Terus tahun 2015 kita lakukan operasi, kita tangkap Daeng Koro dan Ibrahim yang merupakan master main pergerakan Santoso. Kekuatan mereka sangat berpengaruh. Mereka juga melakukan rekrutmen," jelasnya.
Kejadian terorisme mereka ini, lanjut Kapolri, memberikan pengaruh besar terhadap terorisme global. Adanya konflik oposisi di Suriah (ISIS) mengundang afiliasi dengan Al Qaeda.
"Dalam perkembangannya, terjadi perpecahan Al Qaeda. Perpecahan karena adanya perbedaan. Al Qaeda mau gulingkan pemerintah. Tapi ISIS mereka mau lakukan Khalifah Islamiyah. Isu khilafah lebih menarik di radikal, ini menyebabkan konflik antara ISIS dan Al Qaeda," jelasnya.
"Konflik di Suriah menginspirasi mereka. Makanya mereka pulang untuk melakukan aksi itu di Indonesia. Beberapa kelompok radikal yang setia kepada ISIS yakni kelompok JAD, Abu Bakar Baasyir, kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, Oman Abdurahman, Banten, ISIS Fraksi Rois. Ada sembilan kelompok Indonesia yang mendukung ISIS dan 21 kelompok Singapura yang dukung ISIS," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDikabinet Presiden Jokowi sebelumnya, Tito juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca Selengkapnya