Kapolri sebut tim terus dalami potensi orang sakit hati pada Novel
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya terus mendalami dugaan sakit hati dari pihak atau kelompok tertentu yang akhirnya menyerang penyidik KPK Novel Baswedan. Polri menggunakan dua metode dalam mengusut kasus Novel.
Cara pertama dengan metode deduktif yakni dari motif dalam kasus itu. Pada metode ini dicari siapa yang berpotensi sakit hati dan dendam terhadap Novel baik karena urusan pekerjaan maupun urusan pribadi. Semisal Polri menangkap Miko Panji Tirtayasa. Miko disebut menyerang karena memiliki latarbelakang masalah Novel.
Hal ini terkait video dirinya yang viral di media sosial. Dalam video itu Miko mengaku diminta memberi keterangan palsu dalam kasus suap pilkada di MK pada 2014 lalu yang melibatkan pamannya, Muhtar Ependy dan Ketua MK saat itu Akil Mochtar.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Namun, polisi akhirnya melepaskan Miko karena tidak terbukti berada di lokasi kejadian saat penyiraman air keras Novel. Saat itu Miko berada di luar Jakarta. Semua keterangan dari Miko sudah didalami polisi.
"Terus berlanjut kami dalami termasuk pencarian menelusuri penjualan bahan-bahan air keras kemudian pendalaman motif-motif atau kelompok orang yang pernah sakit hati," kata Tito di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).
Selain Miko, polisi juga mengaitkan kasus teror kepada Novel dengan politisi Hanura Miryam S Haryani. Polri telah mengusut dugaan Miryam sakit hati karena ditetapkan sebagai tersangka pemberian keterangan Palsu e-KTP sehingga menggerakan orang untuk menyerang Novel. Akan tetapi, Polri hingga saat ini belum mendapatkan hasil positif.
"Kami lakukan penangkapan terhadap saudari Miryam Haryani dengan tujuan dari sudut pandang kita ini jadi potensi sehingga kita dalami yang bersangkutan termasuk link-linknya yang kemungkinan digerakan untuk melakukan penyerangan. Tapi saat ini belum dapat hasil positif dan masih didalami," tegasnya.
Metode kedua yakni metode induktif dari lokasi kejadian, pengembangan dari CCTV, keterangan saksi-saksi dan juga dari IT. Tito menjelaskan, anggotanya mengamankan 3 orang dengan lewat metode ini.
Terduga pertama mengaku sedang berada di Malang ketika peristiwa air keras terhadap Novel Baswedan. Tito mengatakan pihaknya memeriksa CCTV, tiket di Malang termasuk call data record di Malang.
"Sudah dibawa ke tempat-tempat yang menurut yang bersangkutan di tempat itu ada pada saat kejadian. Dengan metode induktif 1 orang ada di Malang dibuktikan dengan manifes tiket, CCTV, saksi-saksi di Malang termasuk call data record, HP-nya. Positif ada di Malang," tuturnya.
Terduga kedua mengaku berada di Tambun, Bekasi dan dibuktikan melalui saksi-saksi. Terakhir, Muhammad Lestaluhu yang mempunyai alibi tidak ada di TKP penyerangan Novel karena sedang berada di Jakarta Timur.
"Terakhir Saudara Muhammad Lestaluhu dapat diketahui alibinya tidak ada di TJP tapi di daerah Jaktim. Yang dibuktikan para saksi dan call data record maupun catatan yang bersangkutan saat bekerja," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Rony Talapesy melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas terkait tindakan penyidik yang tidak profesional.
Baca Selengkapnya