Kapolri Singgung Banyak yang Harus Dibenahi: Dari Etik, Leadership Sampai Zona Nyaman
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan seorang personel kepolisian harus menguasai tiga kompetensi yakni teknis, etik dan leadership. Tiga hal itu, katanya, wajib melekat pada tiap individu polisi.
Soal kompetensi teknis, Sigit yakin tak ada masalah dengan anggotanya. Hal itu terlihat dari kecepatan dalam mengungkap kasus.
"Tidak diragukan lagi dan ini juga jadi salah satu yang kemudian meningkatkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri," kata Kapolri saat memberikan pengarahan dalam Rakor Anev Itwasum Polri 2021, dikutip merdeka.com dari channel youtube Divisi Humas Polri, Jumat (17/12).
-
Bagaimana Listyo Sigit ingin wujudkan Polri yang dicintai? 'Kami terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik, saran serta aspirasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan organisasi. sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri yang dicintai sesuai harapan masyarakat,' kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Monas, Jakarta, Senin (1/7).
-
Apa skill penting buat pemimpin? Jadi, buat kamu yang ingin menjadi pemimpin yang hebat, ada banyak skill khusus yang bisa kamu pelajari.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Apa motto keren Polri? Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Bagaimana Kompol Syarif dididik? Karena sang Ibu berlatar belakang tentara, Syarif pun sudah dididik disiplin sejak belia.
Sementara untuk dua kompetensi lainnya yakni etik dan leadership, diakui Sigit masih jadi kendala. Padahal seharusnya, tiga kompetensi ini berjalan beriringan.
"Pada saat kompetensi etik dan ini kurang dipahami, dan kemudian leadership juga kurang dipahami ini juga yang akan menggerus kepercayaan Polri. Jadi tiga hal ini harus berimbang," sebutnya.
Sigit menilai, persoalan kompetensi etik PR serius yang harus dibenahi. Sebab pemahaman etik sudah diberikan sedari awal. Sayangnya tidak berjalan maksimal karena berbenturan dengan doktrin atau budaya-budaya yang sebenarnya di luar dari aturan.
"Terkait dengan etika ini, yang sebenarnya sudah ditanamkan semenjak kita lahir jadi polisi dan terus berkembang. Namun di sisi lain kita dihadapkan dengan doktrin-doktrin di mana doktrin ini kemudian bertentangan dengan etik yang seharusnya kita laksanakan," ujarnya.
"Sehingga yang terjadi zona-zona nyaman yang seharusnya segera diubah, ini masih terjadi," lanjutnya.
Mengatasi permasalahan itu, Sigit meminta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) bisa melakukan pengawasan agar ketiga kompetensi ini bisa dipahami dan dijalankan dengan baik oleh tiap personel.
"Tolong ini juga menjadi tanggung jawab rekan-rekan untuk mampu seluruh anggota kita memahami tiga kompetensi ini. Karena ini sangat penting untuk betul-betul bisa melakukan transformasi," imbaunya.
Di sisi lain, Sigit yakin, masalah etik bisa diatasi bila mana seluruh personel kepolisian menanamkan kebiasaan baik meskipun bersifat hal kecil.
"Ini bisa ditanam kan dalam keseharian. Lama-lama bisa menjadi kebiasaan, menjadi intuisi, menjadi kebiasaan hidup yang muncul dari alam bawah sadar kita yang setiap hari bisa dilakukan," katanya.
"Awalnya memang harus dipaksakan. Namun tentunya setelah itu lama-lama akan menjadi suatu budaya, dan bila kita tidak melakukan itu muncul rasa malu," tutup Sigit.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menjadi anggota Polri, mereka lebih dulu diberikan bekal pendidikan, pengetahuan.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada bintara dan tamtama Polri agar tidak memiliki sifat adigang, adigung, adiguna.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Kapolri dalam acara acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan
Baca Selengkapnya"Bisa menjadi sapu lidi yang lurus dan bersih disatukan dalam semangat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Kapolri Jenderal Sigit.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca Selengkapnya"Satpol PP dan Satlinmas jumlahnya sangat banyak, tolong rekan-rekan menjaga integritas," kata Mendagri Tito
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan tersebut merupakan wujud komitmen dari Kapolri untuk terus memperkuat dan mempertahankan sinergisitas TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca SelengkapnyaKakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan soal polisi bersertifikasi untuk melakukan penilangan.
Baca SelengkapnyaKapolri turut mengapresiasi atas seluruh kinerja empat satker Polri.
Baca Selengkapnya