Kapolri: Sketsa penyiram Novel hasil kerja sama dengan AFP Australia
Merdeka.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkap sketsa foto orang yang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Sketsa itu, kata Tito, hasil kerja sama kepolisian RI dengan Australian Federal Police (AFP).
"Ini kita sudah lakukan berulang-ulang, mulai dari sketsa tangan sampai dengan menggunakan teknologi yang mutakhir. Kita bekerja sama dengan rekan-rekan dari AFP kepolisian Australia," jelas Tito di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
"Kemudian kita rekonstruksikan menggunakan sistem komputer sehingga terakhir kita dapatkan yang ini. Ini mungkin belum dipublish ya, karena ini baru kira-kira dua hari yang lalu ini. Jadi kalau ada yang di media, majalah lain, saya tidak jelas dapat dari mana," sambung dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
Berdasarkan sketsa, ciri-ciri pelaku tersebut yakni memiliki tinggi badan antara 167 cm hingga 170 cm, berwarna kulit agak hitam, berambut keriting, dan memiliki badan cukup ramping. Sketsa ini menunjukkan pelaku tidak sama dengan empat orang yang sudah ditangkap Polri.
"Ciri-cirinya sangat jauh dengan yang di perstiwa karena ini tinggi badannya tidak ada yang di atas 160 cm. Bahkan yang terakhir yang kita amankan namanya Lestaluhu berdasarkan keterangan saudara Novel. Rupanya saudara Novel dapat ini dari anggota Polri, tapi anggota polri mendapatkannya dari FB," pungkas Tito.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harun Masiku dikejar terkait kasus dugaan suap dalam proses pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaMengacu Praturan Panglima TNI batas minimal tinggi badan 163 cm masih dinyatakan lolos.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.
Baca SelengkapnyaSosok Rudy 'Gajah' ternyata memiliki postur dan penampilan yang gagah sedari dulu.
Baca Selengkapnya