Kapolri soal atribut PKI di Pamekasan: Itu buat teatrikal HUT RI

Merdeka.com - Kepala kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus mencuatnya pemajangan atribut dan lambang organisasi terlarang PKI pada karnaval budaya dalam HUT Kemerdekaan RI yang digelar Pemkab Pamekasan pada Saptu (15/8) lalu. Menurutnya, atribut yang dipajang saat karnaval tersebut hanyalah sebagai alat peraga untuk mengenang adanya pembantaian oleh PKI dalam sejarah bangsa Indonesia.

"Kan kita sudah lakukan pemeriksaan, bahkan kalau itu untuk melaksanakan teatrikal, sejarah perjuangan bangsa, termasuk dalam G30S PKI. Rupanya yang dijadikan alat peraga itu," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/8).

Setelah beberapa orang diperiksa, kata Badrodin, dari sisi hukum agak sulit untuk menilai bahwa itu pelanggaran hukum. Sebab, pemajangan atribut PKI itu untuk mengenang jasa pejuang revolusi dan praktek kekejaman PKI di masa lalu sengaja diusung untuk mengingatkan masyarakat akan kekejaman yang dilakukan oleh PKI.

"Dari sisi hukum agak sulit, karena itu untuk teatrikal," imbuhnya.

Diketahui, warga Pamekasan, Jawa Timur, melakukan kirab budaya perayaan untuk memeriahkan HUT ke-70 Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus lusa. Karnaval dimulai pukul 07.30 Wib dengan rute dari depan Kantor Wakil Bupati di Jalan Jokotole Pamekasan menuju depan SMA Negeri 2 di Jalan Jokotole, atau sekitar 2 kilometer.

Dalam kirab budaya ini, warga menampilkan simbol dan lambang serta tokoh PKI pada kegiatan HUT Kemerdekaan RI. Menurut sebagian masyarakat menampilkan hal tersebut sama dengan mengampanyekan, keberadaan dan peran PKI.