Kapolri tawarkan KPK gabung dalam tim penyidikan kasus Novel
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo telah melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pertemuan ini lakukan untuk menindaklanjuti pernyataan Novel Baswedan dan perkembangan kasus penyiraman air keras.
Agus mengatakan, pertemuan ini merupakan yang kedua kali dalam membahas kasus Novel Baswedan. Pertemuan pertama hanya dihadirkan dari teman-teman Polda Metro Jaya, sementara kali ini langsung tiba Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Hari ini Bapak Kapolri sendiri hadir, dan tadi sudah disampaikan dalam rapat perkembangan dari kasus dalam penyerangan kasus terhadap Novel, progresnya cukup bagus," katanya saat konferensi pers di kantornya KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Kenapa KPK dan Polri harus berkolaborasi? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
Dia mengungkapkan, Polri serius untuk menangani kasus Novel ini. Bahkan untuk mempercepat proses penyidikan, Kapolri menawarkan KPK bergabung. Walaupun begitu, Agus tidak ingin gegabah mengambil keputusan untuk bergabung.
"Jadi tawaran itu sudah sungguh sangat simpatik sungguh sangat baik, tapi kita harus mengevaluasi dulu. Kira-kira tawaran apa yang bisa diberikan oleh bantuan apa yang bisa diberikan oleh KPK kepada polri," ujarnya.
Agus menjelaskan, Polri telah membuat perkembangan cukup baik untuk mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK. Bahkan, Tito telah menyiapkan tim untuk mengklarifikasi adanya keterlibatan jenderal kepada Novel.
"Bahkan nanti mungkin ada langkah-langkah klarifikasi juga ke saudara Novel ke Singapura, mungkin nanti akan saya dampingi, mudah-mudahan kita segera bisa menemukan pelaku dalam kasus ini," terangnya.
Sementara itu, Tito mengatakan, kasus penyiraman air keras ini merupakan bentuk tindak pidana umum yang mana domainnya kepolisian. Walaupun begitu, dia meminta kepada KPK untuk bergabung dalam tim penyidikan agar kasus Novel dapat lebih cepat terungkap.
"Misalnya mengecek alibi orang-orang yang diduga dicurigai ada di dekat rumah Novel. Cek alibi yang mungkin terjadi bersama tim KPK," tutup Tito. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaKPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut
Baca SelengkapnyaFirli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.
Baca SelengkapnyaDi tengah bergulirnya kasus ini, publik mengungkit janji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan mendatangi KPK jika Hasto ditangkap.
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca Selengkapnya