Kapolri tegaskan pemakai atribut palu arit akan ditangkap

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengingatkan agar masyarakat tak menggunakan pakaian dengan atribut bergambar palu dan arit yang identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebab, jika tak diindahkan, Badrodin memastikan pihak berwajib tak segan-segan untuk melakukan penangkapan.

"Ya (pakai kaos bergambar/berlogo palu arit) bisa, bisa ditangkap," kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/5).

Badrodin menjelaskan, pemakaian atribut palu dan arit tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat. Maka dari itu, menekankan agar masyarakat menjauhi segala tindakan yang berhubungan dengan paham terlarang tersebut.

"Kalau sampai timbul konflik horizontal, nanti kan hukumannya diperberat. Oleh karena itu, sebelum itu, tetap harus diatur dengan peraturan perundang-undangan," jelasnya.

Beredarnya baju bergambar palu arit di tengah masyarakat sedang menjadi perhatian khusus pemerintah untuk diberangus. Pemerintah seolah masih paranoid kehadiran gambar palu arit. Mereka masih beranggapan akan hadirnya bibit kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), melalui gambar itu.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahkan meminta baju bergambar palu arit untuk dibakar. Sehingga sudah layak bahwa pemakai atribut palu arit ditangkap sebab melanggar hukum.

"Yang pakai baju palu arit, simpan atau bakar saja. Mari hidup bersama. Kita enggak suka ribut-ribut. Bangsa ini sesungguhnya tidak suka ribut, yang suka ribut itu kan yang radikal," kata Ryamizard, Senin (9/5) lalu.

Bukan hanya pengguna atribut palu arit bakal diciduk, produsen juga menjadi incaran. Menurut Ryamizard, para produsen merupakan penghasut sehingga pantas untuk diusut, apakah terlibat dalam gerakan PKI atau tidak.

"Harus diproses. Kenapa? Dia ikut juga, dia ikut menghasut, ada itu undang-undang penghasutan, kena itu, harusnya sudahlah, ini ikut-ikut berarti ikut menimbulkan kebencian, tangkap saja tuh," cetus Ryamizard.