Kapolri: Tembak mati terduga teroris sudah sesuai prosedur
Merdeka.com - Kelompok terduga teroris terlibat baku tembak dengan petugas Densus 88 di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Rabu dini hari kemarin. Enam orang berhasil dilumpuhkan petugas.
Kapolri Jenderal Sutarman mengaku sebenarnya tak ingin ada korban jiwa dalam setiap operasi penggerebekan teroris. Tapi situasi di lapangan terkadang menuntut anak buahnya terpaksa melepaskan tembakan.
"Kelompok terduga teroris berupaya melawan dengan tembakan api, maupun bom, maka tidak salah jika anggota Densus (Datasemen Khusus) 88 antiteror melakukan tindakan represif," kata Sutarman saat ditemui di Mapolda Jawa Timur bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Surabaya, Jumat (3/1).
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang harus membunuh sukarelawan? Jika presiden memutuskan untuk meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan tersebut dengan tangannya sendiri untuk mengambil kode peluncuran dari kapsul.
Dia juga menegaskan, penembakan pdaa enam dari tujuh terduga teroris saat itu, sudah sesuai prosedur dan undang-undang. Dia menjelaskan, tindakan tembak mati dilakukan bila para terduga teroris itu membahayakan petugas dan orang lain.
"Ada salah satu anggota Densus 88 Antiteror yang kakinya tertembak saat berupaya menangkap para terduga teroris. Jadi semua sudah sesuai prosedur" jelas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Seperti diketahui, saat perayaan malam pergantian tahun, anggota Datasemen 88 melakukan penggerebekan di salah satu rumah kontrakan terduga teroris di Jalan KH Dewantoro, Kelurahan Sawah, Ciputat.
Penangkapan para terduga teroris itu, berjalan hampir 10 jam lamanya. Satu orang tewas yang kemudian disusul lima orang yang berada di satu ruangan di sebuah rumah kontrakan tersebut. Semuanya tewas dalam drama baku tembak antara polisi dan para terduga teroris, hingga menyisakan satu orang (terduga teroris) yang selamat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan mengungkapkan bahwa telah menerima laporan dari Kapolri Listyo Sigit dan Kapolda atas kasus polisi tembak
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca Selengkapnya