Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri Tito sebut 2 faktor ini menjadi pemicu perpecahan NKRI

Kapolri Tito sebut 2 faktor ini menjadi pemicu perpecahan NKRI Kapolri Tito Karnavian di Polda Bali. ©2016 Merdeka.com/ gede nadi jaya

Merdeka.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menilai ada potensi perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perpecahan ini bersumber dari dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.

"Dari internal, justru permasalah pemerataan pembangunan ekonomi," kata Tito saat mengisi kuliah umum dengan tema 'Peran dan fungsi Polri dalam mengawal serta menjaga keutuhan NKRI' di Asrama Haji Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/5).

Menurut Tito, pemerataan pembangunan ekonomi menjadi penentu berkembang atau hancurnya NKRI. Persoalan perbedaan suku, ras, agama, dan antargolongan tidak berpengaruh signifikan terhadap perpecahan NKRI.

Orang lain juga bertanya?

"Faktor kesejahteraan, ekonomi jadi faktor sangat penting untuk survive negara," ujarnya.

Mengutip teori kontrak sosial dari Hobbes, Locke, dan Rousseau, kata Tito, terbentuknya suatu negara adalah karena anggota masyarakat mengadakan kontrak sosial dengan pemerintah untuk membentuk negara. Dalam teori ini, sumber kewenangan adalah masyarakat itu sendiri.

"Pemerintah dan rakyat mempunyai hak dan kewajiban. Pemerintah berhak memerintah rakyat tapi dia wajib memberikan kesejahteraan pada rakyatnya. Kalau pemerintah tidak mampu (memberikan kesejahteraan) maka kontrak bisa putus. Konflik vertikal terhadap pemerintah banyak dari faktor ekonomi," papar Tito.

Hampir 72 tahun merdeka, pemerintah dan rakyat hanya mampu mempertahankan NKRI namun belum mampu membawa seluruh masyarakat dari kelas rendah naik ke kelas menengah. Padahal, lanjut dia, demografi Indonesia terbilang sangat kecil.

"Demografi kita kecil sekali tapi low class (kelas rendah) sangat besar. Masih banyak di kota-kota tidur di emperan, pengemis di jalan banyak. Di kampung banyak nggk sekolah, sakit, itu jadi problem," ucapnya.

Selain faktor internal, faktor eksternal tidak kalah kuat menghancurkan NKRI. Faktor eksternal yang mengancam keutuhan NKRI saat ini adalah tidak adanya pemerintahan skala dunia sehingga berdampak pada ketidakstabilan politik internasional.

"Dalam teori politik internasional dunia adalah anarki. Anarki yang dimaksud bukan kekerasan tapi adalah terjadi ketidakaturan karena tidak ada otoritas yang mengatur," ucapnya.

"Karena tidak ada pemerintahan dunia maka terjadi ketidakaturan yang menimbulkan anarki," pungkasnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Depan JK, Kapolri Singgung Persatuan Usai Pemilu 2024
Di Depan JK, Kapolri Singgung Persatuan Usai Pemilu 2024

Kapolri berpesan kepada seluruh jajarannya agar tetap solid

Baca Selengkapnya
Tito Karnavian: Jika Daerah Perbatasan Makmur Masyarakatnya, Ini akan Menjadi Buffer Zone
Tito Karnavian: Jika Daerah Perbatasan Makmur Masyarakatnya, Ini akan Menjadi Buffer Zone

Tito menyebutkan untuk merealisasikan pembangunan tersebut tidaklah mudah, perlu koordinasi yang baik.

Baca Selengkapnya
Kapolri Tekankan Persatuan Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri Tekankan Persatuan Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045

Meski dalam Pemilu terjadi perbedaan pendapat, persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang harus terus dijaga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pejabat TNI-Polri Tak Main Judi Online hingga Narkoba: Hal yang Saudara Anggap Sepele Itu Bisa Ganggu Stabilitas
Jokowi Minta Pejabat TNI-Polri Tak Main Judi Online hingga Narkoba: Hal yang Saudara Anggap Sepele Itu Bisa Ganggu Stabilitas

Hal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).

Baca Selengkapnya
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah

Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris

Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapolri: Selamat Ulang Tahun ke-79 RI, Nusantara Baru Indonesia Maju
Kapolri: Selamat Ulang Tahun ke-79 RI, Nusantara Baru Indonesia Maju

Di HUT ke-79 RI, Listyo memastikan Polri tetap terus bergandengan tangan bersama sama dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui

Integrasi nasional penting dibangun di setiap negara.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Perbedaan Tidak Boleh jadi Sekat Pemisah, Tapi Kekayaan Kita
Prabowo: Perbedaan Tidak Boleh jadi Sekat Pemisah, Tapi Kekayaan Kita

Prabowo menegaskan, perbedaan tak boleh menjadi suatu sekat pemisah. Sebab, perbedaan adalah sebuah kekayaan untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan

Daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.

Baca Selengkapnya
Tito Sebut Pilkada Langsung Hambat Pembangunan, Ini Respons Demokrat
Tito Sebut Pilkada Langsung Hambat Pembangunan, Ini Respons Demokrat

Dengan pilkada langsung, Demokrat menilai masyarakat bisa memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat

Baca Selengkapnya