Kapolri Tito sebut penyebar berita hoax kerap pakai tenaga robot
Merdeka.com - Penyebaran isu berita hoax atau berita bohong menjadi perhatian polisi. Pasalnya, berita hoax sering membuat resah masyarakat ditambah penyebarannya yang begitu cepat dan masif.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, jajarannya akan terus memonitor dan mengantisipasi penyebaran-penyebaran berita hoax yang biasanya menjadi marak di media sosial.
"Cuma sekarang repotnya memang mereka menggunakan mesin atau robot. Ternyata ada juga mereka menggunakan jasa tenaga profesional mereka bisa bayar dan kontennya apa bisa viral," kata Tito di Mapolres Cimahi, Kota Cimahi, Selasa (3/1).
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Bagaimana berita hoaks dibuat? Beberapa bahkan menggunakan konten yang dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Alhasil, Kepolisian dituntut harus selangkah lebih maju. Tito mengaku, sudah memiliki beberapa cara agar kejahatan cyber itu bisa diredam. "Nah ini langkah kita tentu yang soft adalah mengcounter, menetralisir dan menyerang menggunakan teknik-teknik IT juga," terangnya.
Bahkan langkah terakhir adalah penindakan secara hukum. Sebab penyebar berita hoax bisa dikenakan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE. "Caranya melakukan penegakan hukum dengan menangkap mereka," imbuhnya.
Berita hoax belakangan terus menyebar dimedia sosial. Terakhir berita hoax hadir ketika disebutkan ada puluhan juta tenaga kerja Tiongkok berada di Indonesia. Presiden Jokowi pun sudah mengklarifikasi ihwal itu. Jokowi menyebut sebenarnya tenaga kerja Tiongkok di Indonesia hanya sebanyak 21.000.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlunya materi pengenalan AI dimasukkan dalam kurikulum formal di bangku sekolah.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaBenarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya