Kapolri Ungkap Asal Muasal Senjata Pemberontak di Papua
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap cara kelompok pemberontak di Papua mendapatkan senjata. Pertama, kawanan pemberontak mendapatkan senjata dari hasil rampasan anggota TNI-Polri.
Kemudian, para pemberontak itu mendapatkan senjata dari sisa-sisa konflik Ambon.
"Jadi kita ada mereka mendapatkannya dengan merampas dari anggota, beberapa kali kami membongkar, dari konflik Ambon mereka cari, yang kita tangkap buktinya ada," kata Tito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/12).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Tak hanya itu, menurutnya, pemberontak juga mendapatkan senjata dari jaringan ilegal di perbatasan Papua Nugini. Temuan-temuan itu, kata Tito, didapat melalui keterangan pemberontak yang tertangkap.
"Senjata beredar gudang senjata Brimob dijebol, dari jalur ilegal oknum-oknum di perbatasan Papua Nugini beberapa kami tangkap," ujar mantan Kapolda Papua ini.
Di lokasi terpisah, Menko Polhukam Wiranto menambahkan hingga saat ini belum diketahui jumlah, spesifikasi dan jenis senjata yang dipakai para pemberontak tersebut.
"Ya itu kan belum jelas. Kan macam-macam. (Dari) zaman dulu juga bisa, ya dari mana-mana. Sudah cukup ya," ucap Wiranto.
Dia hanya menegaskan tim gabungan TNI-Polri terus bergerak memburu kawanan pemberontak yang membunuh belasan pekerja PT Istaka Karya kemarin.
"Ya akan terus kita kejar, kita kejar mereka, kita bersihkan mereka, kita tangkap mereka. Ini kan sesuatu kejadian yang tidak kita sangka. Karena mereka ada satu kegiatan 1 Desember itu, tapi ternyata ada satu rencana brutal seperti ini. Ya kita kejar. Namanya gerakan kriminal separatisme bersenjata, polisi maupun militer boleh ngejar," ungkap Wiranto.
Sebelumnya, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi, mengatakan, pembunuhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya. Adapun mereka memiliki senjata api ilegal.
"Ya senjata api. Kita punya data bahwa mereka memang memiliki senjata api. Jumlahnya secara pasti kita belum tahu. Itu yang belum kita dapatkan informasi berapa kekuatannya dan senjatanya apa saja. Hanya data awal saja, bahwa emang ada di antara mereka itu membawa atau ada kepemilikan senjata secara ilegal," kata Aidi.
Dia menuturkan, dari data intelijen yang diterima pihaknya, senjata yang dimiliki kelompok tersebut, ada yang berasal dari rampasan TNI-Polri. Dan ada yang diduga berasal dari luar.
"Senjata standar militer dan jumlahnya puluhan. Kan standar militer, standar NATO. Sebagian senjata api itu diambil dari hasil rampasan terhadap TNI-Polri di pos-pos. Sebagian juga yang selama ini berhasil kita sita, senjatanya ada saat kontak tembak, ada yang indeks TNI, Polri, ada juga yang bukan Indeks TNI-Polri. Artinya berasal dari luar," ungkap Aidi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaKapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSenjata api generasi baru KKB ini disita dari Kamp Bandara Batas Batu.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaSenjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca Selengkapnya