Kapolri: Usai ditembak polisi, penyerang Polsek Sinak dibakar warga
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan satu orang dari kelompok bersenjata yang melancarkan serangan terhadap Polsek Sinak pekan lalu telah tertembak. Jasad korban tidak dapat dilihat secara kasat mata karena dibakar warga.
"Informasi yang diterima dari masyarakat setempat ada satu orang kelompok kriminal bersenjata yang meninggal dan langsung dibakar oleh mereka (warga)," kata Badrodin melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Jumat (1/1).
Mantan Kabarhakam ini menjelaskan, sempat terjadi kontak senjata saat TNI dan Polri melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerang Polsek Sinak.
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Dimana kontak senjata terjadi? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kapan kontak senjata terjadi? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
"Dia tertembak sewaktu dilakukan pengejaran oleh aparat TNI dan Polri. Saat itu memang terjadi kontak tembak dengan antara aparat dengan kelompok sipil bersenjata itu," ujar Badrodin.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige Renwarin menuturkan, kelompok penyerang Polsek Sinak belum bisa disebut bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Jangan sebut OPM, kami tidak kenal OPM. Kami kenal mereka sebagai kelompok kriminal bersenjata," imbuhnya.
Untuk diketahui, pekan lalu Polsek Sinak diserang sejumlah orang dari kelompok bersenjata yang menyebabkan tiga anggota kepolisian meninggal dunia. Tiga anggota tersebut yaitu Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Briptu Suma dan Bripda Rian. Dari kejadian itu, ada tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang, berupa AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis moser tiga pucuk beserta amunisi satu peti. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKontak tembak bermula saat KKB melakukan gangguan tembakan terhadap pasukan gabungan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya