Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapten Eddie pasang ranjau anti-tank dekat rumah Mayjen Soeharto usai G30S

Kapten Eddie pasang ranjau anti-tank dekat rumah Mayjen Soeharto usai G30S Mayjen Soeharto. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak kisah menarik seputar peristiwa G30S PKI dan setelahnya. Saat itu suasana panas dan saling curiga antar satuan terjadi di mana-mana. Bahkan Kapten Eddie M Nalapraya sampai memasang ranjau anti-tank di rumah Mayjen Soeharto beberapa waktu setelah G30S.

Ceritanya saat itu Kapten Eddie ditugaskan mengawal para jenderal Angkatan Darat, termasuk Menteri Panglima Angkatan Darat yang dipegang oleh Mayjen Soeharto setelah Letjen Ahmad Yani tewas diculik gerombolan Letkol Untung.

Eddie berasal dari pasukan Kujang Siliwangi. Pasukan yang dikenal tangguh dan punya pengalaman operasi tempur mulai dari menumpas PRRI/Permesta, DI/TII di Jawa Barat dan Sulawesi hingga pemberontakan lainnya.

Karena itu tanpa bertanya lagi, Brigjen Soemitro langsung menganggukkan kepala saat Eddie melapor Bulan November 1965.

"Kujang adalah brandname," kata Eddie menggambarkan 'tersohornya' pasukan Kujang kala itu.

Pasukan pengawal ini dinamakan Kosatgas. Personelnya terdiri dari dua kompi pasukan Raider dari Indonesia Timur. Ditambah satu detasemen panser lengkap terdiri dari Saracen, Ferret dan Saladin. Demikian dikisahkan dalam buku Jenderal Tanpa Angkatan, Memoar Eddie M Nalapraya, Jenderal Tanpa Angkatan, terbitan Zigzag Creative.

Tak cuma itu, jeep milik Letkol Herman Sarens Sudiro juga dibongkar dan dipasangi senapan mesin serta peluncur granat.

TNI AD tak mau lagi kecolongan seperti pada malam penculikan tujuh jenderal beberapa waktu sebelumnya.

eddie m nalapraya

Saat itu Eddie menuturkan rumah Pak Harto di Jl Agus Salim sebenarnya sudah dikawal satu kompi pasukan Zeni. Kira-kira sekitar 80 orang pasukan. Namun Eddie merasa itu masih kurang. Dia menugaskan satu peleton (kira-kira 20 orang pasukan) ditambah beberapa panser untuk mengawal Mayjen Soeharto.

Setiap malam Eddie ikut berjaga di rumah Pak Harto. Dia tak mau kecolongan. Bahkan dia pernah memasang ranjau anti-tank di jalan menuju rumah Soeharto. Jika ada pasukan penyerang, Eddie pun siap meledakkan ranjau tersebut.

Pak Harto sendiri tidak pernah tahu karena Eddie memasang ranjau tersebut setiap sore hari dan melepasnya kembali pada pagi harinya.

Apa alasan Eddie?

"Saya lakukan itu untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," kata Eddie.

Dia menambahkan, Pasukan Tjakrabirawa dan kekuatan-kekuatan lain yang berseberangan dengan Angkatan Darat juga masih ada. Jika misal ada penculikan lagi, pasti Pak Harto jadi salah satu target utama. Eddie tak mau ambil risiko.

Nah, Mayjen Soeharto juga diam-diam mencari tahu siapa pengawalnya yang satu ini. Suatu malam dia memanggil Eddie.

"Die, Eddie sini," panggil Soeharto.

Eddie pun menghampiri dengan sikap hormat. Pak Harto lalu menyodorkan sebatang cerutu Kuba dan mengajak Eddie mengobrol. Salah satu yang ditanyakan pada Eddie adalah pengalaman tempurnya. Pak Harto tampaknya cukup senang mendengar penugasan tempur Eddie.

Untungnya ranjau anti-tank itu tak pernah digunakan oleh Eddie dan pasukan. Ketika Surat Perintah 11 Maret dikeluarkan, posisi Soeharto pun makin kuat. Susunan pengawal Kosatgas dibubarkan untuk direorganisasi.

Namun rupanya Pak Harto sudah kerasan dengan kinerja Kapten Eddie. Dia diminta untuk tetap mengawal Soeharto bahkan menjadi komandan detasemen kawal pribadi, ring yang paling dekat dengan Soeharto.

Eddie kelak pensiun dengan pangkat mayor jenderal TNI. Dia menjadi Kepala Staf Garnisun Ibukota Jakarta dan kemudian menjadi wakil gubernur DKI Jakarta tahun 1987.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

Baca Selengkapnya
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965

Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Selamat dari Aksi G30S PKI Karena Sembunyi di Mess Pabrik Rokok
Jenderal TNI Selamat dari Aksi G30S PKI Karena Sembunyi di Mess Pabrik Rokok

Mayjen Maraden Panggabean selamat dari aksi G30S/PKi. Seorang penjaga mess meminjamkannya sehelai kemeja putih.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Jenderal Soeharto di Cendana Tahun 1967, di Luar Dijaga Tank di Dalam Ada Harimau Mengaung
Potret Rumah Jenderal Soeharto di Cendana Tahun 1967, di Luar Dijaga Tank di Dalam Ada Harimau Mengaung

Kehidupan pribadi Jenderal Soeharto selalu menarik untuk diulas. Termasuk dengan kondisi kediamannya yang tak banyak diketahui orang.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia

Begitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.

Baca Selengkapnya
Sersan Mayor Boengkoes, Komandan Penculik G30S PKI Satu-Satunya yang Tidak Dieksekusi Mati
Sersan Mayor Boengkoes, Komandan Penculik G30S PKI Satu-Satunya yang Tidak Dieksekusi Mati

Boengkoes merupakan anggota Tjakrabirawa yang pangkatnya terus naik dari prajurit dua hingga menjadi sersan mayor.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta

Brigadir Jenderal Eddie M Nalapraya Menolak Uang Suap Ratusan Juta Rupiah.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Rumah Masa Kecil Pahlawan Bangsa di Kota Salatiga, Simpan Kisah yang Tak Banyak Diketahui
Menyusuri Rumah Masa Kecil Pahlawan Bangsa di Kota Salatiga, Simpan Kisah yang Tak Banyak Diketahui

Yos Soedarso menjalani kehidupan masa kecil di Salatiga. Sejak kecil ia telah menjadi sosok pemberani pelindung adik-adiknya.

Baca Selengkapnya
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir

Pemberontakan G30S/PKI juga meletus di Semarang. Brigjen Suryo Sumpeno mengerahkan panser dan tank untuk mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Sederhana Jenderal Ryamizard Ryacudu, di Dalamnya Terpampang Foto Masa Muda Ganteng Banget
Potret Rumah Sederhana Jenderal Ryamizard Ryacudu, di Dalamnya Terpampang Foto Masa Muda Ganteng Banget

Simak penampakan rumah jadul Ryamizard Ryacudu dengan foto masa mudanya. Ternyata sudah ganteng dari muda.

Baca Selengkapnya