Karang Taruna dianggap garda terdepan buat lawan narkoba
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta Karang Taruna di seluruh wilayah Jakarta menjadi garda terdepan melawan narkoba. Apalagi dia merasa bahwa masalah ini dianggap bahaya bagi generasi muda.
Djarot menyampaikan hal itu ketika menyambangi Karang Taruna Perumahan Green Garden di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (3/9) kemarin malam.
"Makanya, saya mendukung Karang Taruna Perumahan Green Garden melakukan diskusi publik mengenai bahaya dan ancaman narkoba. Meski diadakan pada malam hari, saya mau datang. Sebab, saya ingin semua Karang Taruna di Jakarta harus aktif jadi garda terdepan lawan narkoba di DKI," kata Djarot dalam keterangannya.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Kenapa Cianjur jadi daerah rawan narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
Menurut Djarot, ada tiga ancaman dapat menghancurkan sebuah negara yakni, narkoba, terorisme dan korupsi. Ancaman narkoba menjadi ancaman paling berbahaya karena mengintai generasi muda sebuah bangsa.
"Jadi kalau mau meruntuhkan sebuah negara, menghancurkan sebuah bangsa, serang saja generasi mudanya dengan narkoba. Makanya, kami tidak mau hal itu terjadi di Jakarta dan di Indonesia. Karang taruna sebagai organisasi pemuda harus berani berada di depan menyatakan perlawanan terhadap narkoba," ujarnya.
Saat ini, kata Djarot, hampir 50 persen persen narkoba dikonsumsi generasi muda atau pada usia produktif. Di Jakarta saja, hampir setiap RW ada saja menggunakan narkoba. Bahkan, 3 persen dari 10 juta penduduk Jakarta atau sekitar 300.000 orang terkena narkoba.
"Karena itu, benteng yang paling dekat untuk melawan narkoba adalah Karang Taruna bersama dengan RT dan RW. Karena yang paling mengenal lingkungan dan warganya adalah tiga institusi ini," ungkapnya.
Djarot menuturkan, banyaknya generasi muda terlibat narkoba bukan hal baru lagi. Buktinya, warga binaan di Lapas Narkotika Cipinang didominasi anak muda. Banyak dari antara mereka terlibat karena kurang kasih sayang dan tidak mengerti bahaya menggunakan barang haram itu.
Tidak hanya kaum muda, Djarot juga mengingatkan bahwa narkoba juga dapat menyerang semua kalangan. Baik pengangguran, profesional, maupun orang biasa. "Selebriti apalagi, yakan? Makanya kita perlu dukung Karang Taruna. Ini juga tidak boleh berhenti di sini untuk melawan narkoba. Apalagi daerah ini dekat dengan laut," ujarnya.
Ke depan dia juga mengimbau semua jajaran bisa merapatkan barisan untuk memberantas penyebaran narkoba di Jakarta. Para orang tua juga harus mau mengawasi anak-anak. "Tolong anak-anak kita diawasi betul. Kalau kena, bisa repot kita," tuturnya kepada warga di sana.
Ketua Panitia Diskusi Publik Karang Taruna Green Garden, Fathinulah Hamzah mengatakan pengetahuan anak muda masih minim tentang narkoba. Makanya, perlu pembekalan yang lebih dalam lagi. "Kami hanya tahu narkoba itu pembunuh. Pembunuh karakter dan pembunuh bangsa. Untuk itu, lanjut, harus segera diperangi," kata Hamzah. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganja
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca Selengkapnya