Karena Viktor Laiskodat dan Ahok, semangat pulang Habib Rizieq makin berkobar

Merdeka.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab batal kembali ke Indonesia karena sejumlah pertimbangan. Tapi, Rizieq mengungkapkan, sangat ingin kembali ke Indonesia. Apalagi, banyak isu yang dianggap melemahkan umat Islam Tanah Air.

Salah satu persoalan yang disoroti Rizieq adalah maraknya penganiayaan terhadap ulama di Indonesia yang belakangan terjadi. Tapi di sisi lain, dia kecewa karena polisi dianggap tak serius menyikapi pelaporan kasus penistaan agama Islam yang dilakukan berbagai pihak.

"Seperti kasus Viktor Laiskodat, yang telah menista agama, merancang pembantaian umat Islam hingga kini tidak jelas prosesnya. Bahkan salah satu dari para penista agama justru terang-terangan kasusnya di SP3 dan diumumkan secara terbuka di berbagai media seperti kasus Ade Armando," kata Rizieq dalam rekaman suara yang diterima merdeka.com, Rabu (21/2).

Rekaman suara itu dibuat Rizieq dari Arab Saudi. Dalam rekaman suara itu, Rizieq juga menjelaskan batal pulang ke Tanah Air hari ini.

Hati ini semakin sakit sedih dan pedih, kata Rizieq, tatkala para ulama dan aktivis Islam, hingga Imam Masjid dan marbotnya diserang dan dianiaya. Semangat kepulangannya ke Indonesia pun semakin berkobar saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung (MA).

"Itulah sebabnya semangat pulang saya semakin berkobar, apalagi ada kabar tentang upaya dari para pecundang untuk membebaskan Si Ahok, sang penista agama dari hukuman melalui upaya PK di MA. Padahal aturan MA sudah jelas bahwa suatu kasus yang tidak melalui banding, kasasi, tidak boleh diajukan PK dan ingat Ahok tak pernah lakukan banding dan kasasi. Sehingga PK-nya ke MA wajib untuk ditolak demi tegaknya hukum," kata Rizieq.

Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Kasus pertama yakni chat mesum dengan Firza Husein di Polda Metro Jaya. Kasus kedua terkait penodaan lambang negara di Polda Jawa Barat.