Karhutla di Sepaku, Bupati Bantah Warga Sengaja Membakar karena Ingin Menjual Lahan
Merdeka.com - Tiga hektare lahan kebun sawit, sengon dan semak belukar di Desa Bukit Raya, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Senin (2/9) malam, hangus terbakar. Pemkab PPU menepis warga Sepaku sengaja membakar lahan untuk dijual terkait kabar lokasi ibu kota negara (IKN) di Sepaku.
Kebakaran lahan yang terjadi di PPU sejauh ini belum menjadi persoalan krusial. Di tengah musim kemarau saat ini, tidak sedikit petani membakar lahan miliknya sendiri.
"Karena dia (warga) membakar lahannya sendiri. Meratakan lahan, mungkin tujuannya mempercantik. Wajar, kan yang punya lahan dia," kata Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (3/9).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Gafur menerangkan, saat ini intensitas hujan sangat minim, bahkan cuaca panas sangat terik. "Biasanya petani di PPU, kalau lagi cuaca cerah seperti ini, salah satu trik mereka selain memotong (ranting/batang pohon kering), timbunan dari potongan itu kan mereka bakar," ujar Gafur.
"Mungkin ada yang ingin dibuat di lahan itu. Kalau kami, tidak khawatir karena itu sudah biasa. Se-Kaltim juga ada seperti itu," tambahnya.
Gafur juga menepis warganya membakar lahan untuk dijual. Mengingat Sepaku, disebut sebagai kawasan pembangunan IKN. "Bukan seperti itu," tegas Gafur.
Kendati demikian, Gafur memastikan dia telah menginstruksikan Camat dan Lurah, serta BPD (Badan Pembangunan Desa), untuk terus mensosialisasikan bahaya membakar lahan. "Terus disosialisasikan. Kalau bakar lahan bisa berdampak negatif karena lahan di sebelahnya, bisa ikut terbakar," ungkap Gafur.
Diketahui, 3 hektare lahan perkebunan dan semak belukar, di Desa Bukit Raya, kecamatan Sepaku, di kabupaten PPU, Senin (2/9) malam, terbakar. Sepaku sendiri, disebut kawasan bakal calon ibu kota baru, selain Samboja di Kutai Kartanegara. Kobaran api diketahui sejak sore, namun baru bisa dipadamkan sekira pukul 22.00 Wita.
Tiga hektare lahan kebun sawit, sengon dan semak belukar, dan karet, hangus terbakar. "Di Desa Bukit Raya banyak sawit dan sengon. Juga sebagian sawah. Tidak, tidak ada (warga sengaja bakar lahan untuk perataan lahan lalu dijual). Memang kegiatan masyarakat seperti itu di halamannya," tutup Gafur.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaTNI Polri akan bertindak tegas dengan penegakan hukum terhadap aksi KKB.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca Selengkapnya