Karhutla Terjadi di 6 Kecamatan di Gowa, Api Mulai Mendekati Pemukiman Warga
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulsel. Kebakaran itu terjadi sejak Minggu pagi, (20/10) hingga hari ini, Selasa, (22/10).
Sejumlah tim dari instansi terkait seperti BPBD, Manggala Agni, Damkar, TNI, Polri telah turun ke lokasi melakukan upaya pemadaman sejak hari pertama kejadian dibantu masyarakat. Namun api masih terus menjalar hingga kini mendekati pemukiman warga.
"Kebakaran itu terjadi di dusun-dusun di enam kecamatan yakni di Kecamatan Parangloe, Kecamatan Manuju, Kecamatan Parigi, Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Botolemoangan dan Kecamatan Tinggimoncong," kata Kepala BPBD Gowa, Iksan Parawangsa sebagaimana dirilis Humas Pemkab Gowa, Selasa, (22/10).
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Kenapa api cepat membesar di Kampung Turis? Penyebab lain api cepat membesar adalah bahan bangunan dari restoran yang sebagian besar memakai bambu.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Titik api yang paling besar terjadi di Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tinggimoncong.
Karhutla di wilayah ini, ucapnya, sangat dekat dengan permukiman. Olehnya, telah diimbau kepada masyarakat setempat untuk segera mengungsi hindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bersama tim manggala agni, kata Iksan, lakukan upaya pemadaman dan evakuasi warga. Namun karena kondisi angin terkadang tidak menentu sehingga proses pemadaman sangat susah tertangani secara cepat.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Gowa, Rostam Razak mengatakan, pemadaman karhutla ini telah dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Telah diturunkan tim secara penuh bahkan dua kali lipat dari biasanya.
"Tadi malam sudah ditangani di Kecamatan Parangloe. Hingga saat ini kondisi belum padam. Begitu pun dari laporan di lapangan di Kecamatan Tombobulu juga masih dalam proses pemadaman," katanya.
Bahkan kata Rostam, seluruh personel yang diturunkan sejak awal kebakaran membantu tim dari Manggala Agni, hanya saja upaya tersebut tidak bisa dilakukan secara penuh karena alat-alat yang dibutuhkan untuk penanganan karhutla masih terbatas yang dimiliki hanya mobil penembak, sementara mobil ini tidak semua medan bisa dilewati.
"Anggota kami di lapangan saat ini terus berupaya sekuat tenaga melakukan pemadaman termasuk menghindari terjadinya kebakaran yang merembes sampai ke pemukiman warga," katanya.
Adapun armada yang disiapkan Damkar Gowa, khususnya di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu itu ada dua yakni dari Damkar Gowa dengan kapasitas air 3.000 liter dan satu unit dari bantuan Damkar Jeneponto.
Pemadaman api tidak bisa cepat dilakukan karena menuju akses kebakaran itu melalui medan-medan yang sangat sulit. Sehingga pihaknya berupaya dan setiap saat melakukan pemantauan dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya pihak Manggala Agni.
"Untuk personel kami tetap siagakan begitu pun yang lepas piket semuanya siap turun ke lapangan hanya saja akses dan armada yang masih menjadi kesulitan. Kapasitas armada masih 3.000 liter yang bisa menuju lokasi sehingga sangat terbatas. Adapun armada dengan kapasitas 8.000 liter itu tidak memadai untuk ke lokasi karena aksesnya," ungkapnya.
Selain belum dapat mendata jumlah lahan yang terbakar, pihaknya juga belum mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kebakaran.
"Kita tidak bisa menarik kesimpulan apa yang menyebabkan lahan terbakar, apalagi kejadiannya secara bersamaan. Intinya, suhu bumi saat ini memang sangat panas jadi begitu ada gesekan sedikit sangat memicu terjadinya kebakaran," pungkas Rostam Razak.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaAda 12 unit mobil pemadam atau 36 personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaEnam daerah tersebut masuk dalam kategori rawan karena banyaknya jumlah kejadian kebakaran yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaDari laporan karhutla hari ke-10 di Desa Suka Maju untuk sektor kiri api sudah dapat dikendalikan namun masih berasap.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca Selengkapnya