Karier Budi Gunawan, gagal jadi Kapolri, kini dicalonkan kepala BIN
Merdeka.com - Pagi ini, Menteri Sekretaris Negara, M Praktikno bertemu dengan pimpinan DPR. Ternyata Pratikno datang untuk menyampaikan surat Presiden Joko Widodo yang mencalonkan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Isu Budi Gunawan bakal menggantikan Sutiyoso sebagai kepala BIN berembus kencang beberapa bulan terakhir. Jauh sebelum pencalonannya sebagai kepala BIN ramai diperbincangkan, Budi Gunawan sempat dua kali menelan pil pahit karena batal menjadi Kapolri.
Jika ingat pada Februari 2015 lalu, sempat terjadi polemik soal siapa yang akan memimpin puncak Tribata menggantikan Jenderal Sutarman. Saat itu, Jokowi memutuskan mengganti Sutarman.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Dimana Budi Gunawan menyampaikan pernyataan tersebut? 'Judi online sudah seperti wabah dan penyakit yang menjangkiti beragam kalangan. Dari fakta itu, ini masuk dalam kondisi darurat. Kami dari desk judi online telah dan akan terus melakukan penindakan upaya hukum dan pemblokiran situs dan aliran dana untuk pencegahan judi online,' jelasnya saat menyampaikan Pencapaian Kinerja Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Pelindungan Data di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) di Jakarta, Kamis (21/11).
Muncullah nama Budi Gunawan yang saat itu menduduki jabatan Kalemdikpol Polri. Rupanya, sejumlah pihak bersuara lantang dengan penunjukan nama Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Sutarman.
Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi buru-buru menetapkan mantan Kapolda Jambi dan Bali itu sebagai tersangka kasus rekening jumbo.
"Ditetapkan sebagai tersangka transaksi mencurigakan dan telah menemukan 2 alat bukti sehingga cukup untuk dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan," kata Ketua KPK Abraham Samad dalam keterangan persnya di Kantor KPK Jakarta, pada 13 Januari 2015.
KPK mengaku sudah lama mengusut kasus yang menjerat Budi Gunawan dan mengaku telah menemukan dua alat bukti yang cukup. Sikap KPK langsung dijawab Budi Gunawan dengan mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dinyatakan menang oleh hakim yang dipimpin Hakim Sarpin.
Keputusan KPK menetapkannya sebagai BG, sapaan Budi Gunawan, sebagai tersangka kala itu cukup mengagetkan. Sebab namanya sudah secara resmi diajukan ke DPR. Bahkan di hari dirinya ditetapkan sebagai tersangka, BG masih sempat menerima kunjungan Komisi III DPR.
Di tengah polemik tersebut, Komisi III DPR tetap memutuskan melakukan fit and proper test pada Budi Gunawan. Bahkan dinyatakan lolos dan disepakati dalam rapat paripurna.
Namun pro dan kontra semakin kencang terdengar. Sampai akhirnya, pada 18 Februari 2015, Presiden Joko Widodo memutuskan tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Yang pertama mengingat bahwa pencalonan Komjen Pol Drs Budi Gunawan SH sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat, maka untuk menciptakan ketenangan dan memperhatikan kebutuhan Kepolisian Republik Indonesia untuk segera dipimpin Kapolri yang definitif maka kami hari ini mengusulkan Komjen Pol Badrodin Haiti ke DPR sebagai Kapolri," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/2).
Jokowi kemudian memilih mengangkat seorang Wakapolri, Komjen Badrodin Haiti. Setelah beberapa saat, karena takut akan mengganggu kinerja Polri, akhirnya Badrodin Haiti diputuskan jadi Kapolri, dengan bintang empat di pundaknya. Badrodin dilantik menjadi Kapolri pada 14 April 2015, sementara Komjen Budi Gunawan menjadi Wakapolri.
Setahun setelah polemik itu mereda, nama Budi Gunawan kembali ramai perbincangkan saat masa jabatan Badrodin akan habis pada Juni 2016 lalu. Sempat disebut-sebut, Budi Gunawanlah yang akan menempati posisi Kapolri. Namun lagi-lagi batal, karena ternyata Presiden Joko Widodo memilih mengajukan nama Tito Karnavian menjadi Kapolri. Padahal, saat itu, Tito baru saja menjabat sebagai Kepala BNPT. Secara angkatan, Tito juga merupakan lulusan 87, masih terlalu muda.
Namun, pengajuan nama Tito justru didukung banyak pihak. Bahkan uji kepatutan dan kelayakan Tito berjalan mulus di DPR. Hingga akhirnya dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli lalu.
Meski gagal kedua kalinya menjadi Kapolri, ternyata karir cemerlang masih terbuka lebar untuk Budi Gunawan. Hari ini, namanya diajukan oleh Presiden Joko Widodo ke DPR. Meskipun belum dipastikan kapan fit and proper test Budi Gunawan akan dilangsungkan.
"Jadi KaBIN diusulkan nama baru yaitu bapak Budi Gunawan. Jadi sekarang tinggal prosesnya di DPR karena harus mendapat kan pertimbangan dari DPR, kata Pratikno di Gedung DPR, Jumat (2/9).
Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan sepuluh fraksi di DPR memiliki hubungan yang baik dengan mantan Kalemdikpol Tersebut.
"Setau saya kalau teman-teman DPR memiliki komunikasi yang baik dengan pak BG itu saja. Semua fraksi punya hubungan baik dengan pak BG," kata Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/9).
Maka dari itu, Ade memberi sinyal kuat bahwa Budi Gunawan akan mendapatkan jalan mulus menjadi orang nomor satu di lembaga telik sandi. "Jadi diperkirakan oleh saya ini akan berjalan dengan baik," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammad Herindra sebagai calon kepala BIN yang menggantikan Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaHerindra sudah tiba sejak pukul 11.00 Wib. Dia didampingi sejumlah pimpinan DPR menuju Komisi I.
Baca SelengkapnyaHerindra akan menggantikan Budi Gunawan (BG) dari jabatan Kepala BIN yang diberhentikan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya"Beliau adalah Presiden dengan approval rating terbaik di dunia hingga saat ini, saya rasa tidak berlebihan," kata Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaPDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini, diambil dalam rapat paripurna ke-4 pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2023 pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaBesok, DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan pada Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaSebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo dan mengusulkan nama Herindra.
Baca SelengkapnyaHerindra menggantikan posisi Budi Gunawan yang diberhentikan dari jabatan Kepala BIN oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan, bahwa Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Herindra diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan, tim pertimbangan DPR RI sepakat Herindra telah memenuhi syarat sebagai calon Kepala BIN.
Baca Selengkapnya