Karier cemerlang Mayor Agus Yudhoyono
Merdeka.com - Pangdam Jaya sekaligus Dankodiklat TNI Mayjen Agus Sutomo melantik sejumlah pejabat baru di lingkungan Kodam Jaya. Selain itu ada tradisi penerimaan kepada para pejabat yang baru bergabung di Kodam Jaya. Salah satunya adalah Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono.
Putra SBY ini dipromosikan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning. Dia akan memimpin batalyon infanteri istimewa yang diperkuat dengan Panser Anoa. Batalyon ini merupakan pasukan elite di Kodam Jaya.
"Acara ini mencerminkan nilai Pancasila, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga ini, akan memotivasi para Perwira untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di satuan baru yang dimasuki" tegas Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, Rabu (5/8).
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Siapa yang memimpin pasukan Bhayangkara? Sejak awal pertama kali terbentuk, pasukan ini hanya terdiri 15 orang dan dikepalai oleh Patih Gajah Mada.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa tugas Nur Wahyudi sebelum menjadi komandan batalyon? Setelah sebelumnya menjadi anggota intel, Nur Wahyudi kemudian diangkat sebagai komandan Batalyon 12 Grup 1 Kopassus di Serang.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
Perjalanan karier militer putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memang cukup cemerlang. Setelah menempuh pendidikan SMA-nya di Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer tahun 2000, beberpa prestasi gemilang telah diraihnya.
Seperti dikutip dari Wikipedia, Agus bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, saat menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.
Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dan ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik guna melumpuhkan para separatis. Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.
Pada tahun 2006, Ketika perang 34 hari berkecamuk antara Israel dan Hezbollah di Lebanon, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasukan perdamaian bila gencatan senjata terjadi. Ketika itu, Agus berangkat ke daerah konflik yang masih rawan berkobar sebagai bagian dari Kontingen Garuda XXIII-A pada November 2006.
Kian hari pengalaman Agus makin bertambah. Setelah menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon, Agus pun mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007. Kemampuan lapangan Agus diapresiasi Panglima Divif 1 Kotrad sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. Ia pun melengkapi keterampilan militernya dengan mengikuti Kursus Scuba Divers di TNI Angkatan Laut.
Pada tahun yang sama, Agus mendapatkan banyak penugasan khusus, baik dalam mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. Ia pun memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata, maupun Latihan Gabungan Cobra Gold yang diselenggarakan oleh USPACOM di Thailand.
Pada tahun 2008, Agus dimintai kontribusinya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), untuk bergabung dalam tim kecil guna merealisasikan gagasan Presiden SBY dalam rangka pendirian Universitas Pertahanan. Meski hanya terdiri dari beberapa orang saja saja, tim ini mampu mewujudkan terbentuknya Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), setelah melalui proses penyiapan yang cukup panjang selama kurang lebih satu tahun. Peran aktifnya dalam pembentukan Universitas Pertahanan ini, membuat waktu Agus tersita di pasukan, sehingga ia pun dipindahtugaskan ke Kementerian Pertahanan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.
Setelah mewujudkan terbentuknya Unhan, pada tahun 2010, Agus diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi program master di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Di sana, sebagai mahasiswa dalam bidang Public Administration dan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada tahun 2010.
Setelah terpilih sebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang digagas Kementerian Pertahanan, Agus pun ditugaskan kembali ke Amerika Serikat, untuk mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning. Penugasan pendidikan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Agus untuk menunjukan tingkat profesionalisme perwira TNI di mata negara maju. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan berhak atas sejumlah penghargaan dari sekolah tersebut.
Pada tahun 2013, suami dari Anisa Pohan ini berdinas sebagai Kepala Seksi 2 / Operasi di lingkungan satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17 seebagai pembantu Komandan di bidang Operasi.
Setahun kemudian, tepatnya bulan Juni 2014, Mayor Agus menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat.
Sekolah ini merupakan sekolah yang sama diikuti oleh Ayahnya SBY. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pad 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di saat yang bersamaan, Mayor Agus juga meraih gelar Master of Arts (MA) dalam Leadership and Management dari George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University. Juga dengan IPK 4.0.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut Merdeka rangkum kenangan AHY saat masih jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaTerlihat AHY duduk di antara SBY dan Prabowo. Saat upacara yang dipimpin Presiden Jokowi, AHY berada di antara para jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaAHY dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaPotret lawas eks prajurit TNI berpangkat Mayor yang sangat berprestasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan yang juga Bacapres Prabowo Subianto memberikan jempol saat dimintai pendapatnya tentang Agus Subiyanto
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto dipilih Jokowi menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2026.
Baca SelengkapnyaPotret gagah AHY pakai seragam ATR/BPN lengkap dengan tanda pangkat bintang empat dan tongkat komando.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan pendidikan di Akmil, Agus Subiyanto melanjutkan karirnya dalam Korps Baret Merah atau Kopassus, unit khusus dalam TNI.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Agus punya pengalaman untuk memimpin TNI baik.
Baca SelengkapnyaAHY sebelumnya menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di ujung pemerintahan Jokowi periode kedua.
Baca SelengkapnyaYudo pun menyakini kepada Agus yang akan menjabat sebagai Panglima TNI nanti bisa membawa TNI semakin profesional, modern, dan tangguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah mengirimkan nama calon tunggal Panglima TNI pengganti Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca Selengkapnya