Karut-Marut PPDB, Daftar SMA Semarang 'Terlempar' ke Wonogiri
Merdeka.com - Orang tua calon siswa di Semarang protes lantaran anaknya yang mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 4 Semarang, terlempar ke SMA 1 Purwantoro Wonogiri, akibat sistem zonasi jarak yang kacau.
"Itu sistem sudah diatur oleh Disdik. Hanya saja satu siswa milih beberapa lima sekolah tidak diterima. Sistem yang mengatur mencarikan sekolah lain, sehingga dicarikan yang kekurangan murid di Wonogiri," kata operator PPDB SMA 4 Eko Suwardi saat ditemui di lokasi, Jumat (5/7).
Dia menuturkan, alur sistem alokasi siswa sesuai zonasi bisa dikonfirmasikan langsung kepada Disdikbud. Hal ini lantaran ketentuan jarak domisili dengan sekolah tujuan sudah dihitung melalui sistem yang dibuat Disdik.
-
Apa kendala utama pendaftaran siswa baru? 'Kalau sekarang harus buat akun dulu dan itu antre sangat lama. Terus antre di ruang sini. Terus antre lagi di scan. Dan ini membuat orang tua semakin repot. Saya sudah dua hari ini mengurus beginian, dan sampai sekarang belum selesai,' kata Titin Sumarni, salah satu orang tua calon peserta didik baru.
-
Bagaimana cara mendaftar siswa baru? Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 telah dimulai di berbagai daerah. Pendaftaran ini dibuka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Salah satu metode pendaftaran dilakukan secara online.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Bagaimana orang tua membantu anak beradaptasi di sekolah baru? Orang tua juga dapat mendukung adaptasi anak dengan datang ke sekolah lebih awal, memberikan waktu tambahan bagi anak untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
-
Dimana pendaftaran siswa baru dibuka? Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 telah dimulai di berbagai daerah. Pendaftaran ini dibuka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Salah satu metode pendaftaran dilakukan secara online. Di Jakarta, PPDB secara online dibuka pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.
-
Apa alasan adik Pegi Setiawan gagal masuk SMAN 1 Margahayu? Adik Pegi Gagal Masuk SMA Beberapa waktu lalu, Dedi melalui media sosialnya mengungkap pertemuan pribadi dengan ayah Pegi Setiawan. Dalam kesempatan itu, ayah Pegi mengadu soal nasib sang putri bungsu lantaran baru saja gagal memasuki sekolah impian. Padahal, SMAN 1 Margahayu jaraknya tak jauh dari kediamannya. 'Sekarang si bungsu masuk SMA, masuk ke SMAN 1 Margahayu karena didaftarkan guru tapi zona rapor enggak masuk, zona lokasi enggak masuk padahal jaraknya 1 kilometer,' ujarnya.
Eko mengaku saat ini hanya sebatas bertugas mengoperasikan sistem PPDB melalui komputer. "Pokoknya sistemnya yang mencarikan solusi. Jarak yang bikin sistemnya. Kita hanya disosialisasikan pengoperasian sistem itu. Kami saat ikut bimbingan teknis (bimtek) diajari operasikan komputer dengan benar. Lalu disesuaikan dengan regulasi yang ada saat ini," terangnya.
Eko menyatakan, hanya sekitar tiga orang tua yang mengaku anaknya diterima di SMA daerah Wonogiri. Persoalan tersebut sudah disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.
"Solusi terbaik harus daftar lewat jalur prestasi, bisa SMA di Semarang atau luar zonasi yang masih berpeluang kekurangan peserta didik," jelasnya.
Meitasari (43) seorang orang tua siswa mengaku anaknya tersisih dari zona sekolah yang terdekat. Justru terlempar sekolah sekolah Negeri Wonogiri.
"Jarak zonasi tersebut dinilai tidak masuk akal, lantaran berjarak hanya 5 KM jika dihitung dalam sistem PPDB. Namun realitas lapangan jarak itu sekitar 186 KM jika dihitung melalui aplikasi Google Map," kata Meitasari saat mendatangi SMA 4 Semarang.
Meita mempertanyakan sistem zonasi pendaftaran PPDB harusnya mengakomodir sekolah terdekat lainnya. Dari empat SMA di Semarang yang didaftar tak satu pun nama anaknya tertera.
"Jarak kelurahan dengan SMA 4 hanya 0,8 KM, pilihan ke dua SMA 9 jarak 1,5 KM, SMA 1 dan SMA 3 jarak 4 KM, tapi tiba-tiba sistem langsung memasukan ke Wonogiri," bebernya.
Dia mengaku, selama proses pendaftaran tidak pernah memilih SMAN 1 Purwantoro Wonogiri. Namun sistem yang menentukan secara otomatis.
"Tidak pernah klik di SMA Wonogiri, ini ada kelalaian pada sistem. Saya juga tidak mau daftar ulang. Sementara daftar di sekolah swasta dulu," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia membentangkan meteran dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaSemua informasi mengenai PPDB SMA/SMK/SLB Negeri di Jateng telah resmi disampaikan melalui website.
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaHumas SMA Negeri 1 Depok Teguh mengatakan pendaftaran PPDB jalur zonasi dibuka mulai Senin (3/6).
Baca SelengkapnyaIptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.
Baca SelengkapnyaSemenjak dibuka pendaftaran hanya 10 orang calon siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bogor, Bima Arya dibuat geram atas temuan dugaan kecurangan dalam proses PPDB pada sekolah negeri di Kota Bogor.
Baca Selengkapnya