Karutan Depok pastikan tak ada perlakuan khusus terhadap bos First Travel
Merdeka.com - Rumah Tahanan Kelas IIB Cilodong, Depok, Jawa Barat, menerima titipan tiga tersangka kasus penipuan umrah dilakukan bos PT First Travel. Mereka adalah Andika, Annisa Hasibuan dan Kiki Hasibuan.
Tiba di rutan, mereka menjalani pemeriksaan sesuai standar. Ketiganya menjalani pemeriksaan dan tes kesehatan.
"Itu adalah bagian dari prosedur. Semua tahanan yang baru datang dilimpahkan ke sini pasti akan menjalani proses itu," kata Kepala Rutan Kelas IIB Depok, Sohibur Rachman, Jumat (8/12).
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Bagaimana karyawan diberangkatkan? Awalnya, wanita tersebut membuka pintu kaca dan mengajak para karyawannya ke luar gedung. Para karyawannya pun tampak kaget sekaligus senang saat melihat banyak koper di sana. Mereka pun keluar satu per satu dan mulai mengambil koper. Koper ini sudah disiapkan oleh atasannya agar karyawannya tidak kesusahan membeli koper sendiri.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
Ketiganya dibawa ke blok khusus yang disiapkan untuk para tahanan. Sementara ini mereka ditempatkan di blok B bersama para tahanan lainnya.
"Jika sudah diputus barulah kita tempatkan ke blok A dan C. Semua sama, tidak ada yang dibeda-bedakan," tukasnya.
Dia mengatakan, tidak ada perlakukan khusus terhadap kelima tersangka kasus penipuan biro perjalanan Umrah First Travel. Hanya saja, saat jam besuk akan lebih di waspadai untuk menghindari ada korban yang datang menjenguk.
"Ada kekhawatiran bersama ada orang luar yang datang, misalkan korbannya. Karena kasusnya penipuan ke banyak orang dengan kerugian yang tidak sedikit. Makanya, untuk saat ini hanya keluarga dan pengacara saja yang boleh menjenguk," terang Sohibur.
Pihak Rutan juga akan mengkonfirmasi kepada tersangka apakah ingin menemui penjenguk atau tidak. "Mereka punya hak mau dijenguk oleh siapa," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah perjalanan cuti karyawan Freeport yang turun dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus anti peluru.
Baca SelengkapnyaDalam satu kamar tahanan hanya ada satu narapidana yang diawasi 24 jam nonstop dari kamera pengintai.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.
Baca Selengkapnya