Karyawan Bank Muammalat bobol tabungan nasabah Rp 8 miliar
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang menangani kasus pembobolan tabungan 19 nasabah Bank Muammalat cabang Mataram sebesar Rp 8 miliar oleh karyawan bank berinisial DN.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB), Yusri mengaku sudah memanggil manajemen Bank Muammalat dari pusat dan cabang Mataram untuk membahas penyelesaian pembayaran ganti rugi kepada nasabah yang dirugikan.
"Mudahan minggu ini sudah dibayar seluruhnya. Kami sudah bertemu dengan tim dari kantor pusat Bank Muammalat beberapa hari lalu," katanya di Mataram, seperti dilansir Antara, Minggu, (17/1).
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Ia mengatakan, pihaknya tidak ingin masalah penyelesaian ganti rugi dana nasabah yang dibobol tersebut berlangsung lama karena bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah itu.
"Mungkin akan berpengaruh juga pada industri perbankan syariah lainnya. Makanya secepatnya dibayarkan. Minggu depan itu sudah selambat-lambatnya," ujar Yusri.
Atas kejadian pembobolan tabungan nasabah tersebut, kata Yusri, pihaknya meminta bank syariah pertama di Indonesia itu memperkuat manajemen resikonya.
"Harapannya kasus Bank Muammalat ini menjadi pembelajaran bagi bank lain sehingga memperkuat manajemen risikonya," ucapnya.
Kasus pembobolan tabungan yang ada di rekening 19 nasabah tersebut dilaporkan oleh nasabah pada pertengahan Desember 2015. Namun proses penyelesaian hingga saat ini masih berlangsung di bawah pengawasan OJK NTB.
Pihak Bank Muammalat cabang Mataram juga telah melapor ke Kepolisian Daerah NTB terkait dugaan keterlibatan orang dalam perusahaan berinisial DN. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menangkap seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) inisial AD, 30 tahun. Dia menguras deposito nasabah mencapai Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca SelengkapnyaFriderica menyebut, pihak BTN wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank.
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaDugaan tersebut mencuat setelah pihak PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) melaporkan BVS ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaTersangka mentransfer dari tabungan korban ke 16 rekening yang dibeli tersangka DN dari seseorang.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca Selengkapnya