Karyawan hingga waria jadi penghuni rumah kos bersama Deudeuh
Merdeka.com - Sebuah rumah kos di Jalan Tebet Utara nomor 15C, yang bercat merah dan putih itu kini menjadi perhatian. Pasalnya pada Sabtu (11/4) kemarin, di salah satu kamar yang disewa oleh Deudeuh Alfisahrin (26), sang penghuni ditemukan tewas dengan kabel di leher dan kaos kaki membungkam mulutnya.
Seorang pemiliki warung tepat di seberang rumah kos tersebut, Bu Tarno, menceritakan bahwa rumah kos tersebut disewa oleh penghuni yang berasal dari berbagai kalangan. Kebanyakan dari mereka memang pekerja, terlihat dari keseharian para penghuninya.
"Yang sewa kos di situ macem-macem, mulai dari karyawan baik pria maupun wanita, bahkan ada juga beberapa yang waria," ujar Bu Tarno saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (16/4).
-
Kenapa pemilik menyembunyikan identitas? Pemiliknya, tim yang terdiri dari tiga pengusaha makanan lokal yang telah menjalankan Solo Per Due selama 33 tahun, menolak untuk menyebutkan nama mereka kecuali Anda telah memesan makan malam. Itu untuk menjamin kebijaksanaan penuh dan meningkatkan daya pikat misterius tempat itu.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Dimana lokasi Rumah Indosiar terbengkalai? Mengutip kanal YouTube Rizquna Channel, rumah tersebut berada di sebuah komplek yang dahulu dijadikan tempat untuk syuting sinetron. Menurut keterangan di video, lokasi ini digunakan untuk keperluan produksi sinetron dari stasiun televisi Indosiar.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Kenapa banyak makam di TMP Dreded tanpa identitas? Kabarnya, mereka adalah bangsawan setempat yang dianggap tidak patuh terhadap kebijakan kolonial sehingga harus dilenyapkan.
Namun menurut Bu Tarno, hal seperti itu sebelumnya tak menimbulkan masalah di lingkungan masyarakat sekitar. Terutama karena keberadaan rumah kos yang posisinya berada di pinggir Jalan Tebet Utara itu, memang tak bersinggungan langsung dengan lingkungan masyarakat sekitar yang ada di belakangnya.
"Sebelumnya sih aman-aman saja. Enggak ada yang rusuh atau yang buat keramaian. Baru ini aja nih ada kasus," ujarnya.
Saat dikonfirmasi ke ketua RT setempat, Ibu Karsinah, dirinya mengaku bahwa memang rumah kos tersebut tidak pernah melaporkan mengenai siapa-siapa saja penghuninya kepada pihak RT.
Menurutnya, hanya si pengurus rumah saja yang berkomunikasi dengannya, itupun hanya mengenai urusan administrasi yang sekedarnya.
"Jarang sih kita diberitahu mengenai data-data penyewa kamarnya. Kalau ada perlu aja kita cek kesitu. Seperti keperluan mengurus PBB misalnya, itu pengelolanya yang urus. Komunikasi sih ada, tapi bukan masalah kosan. Tapi dia memang nggak pernah laporan kalau ada penghuni kos yang baru masuk," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaWarga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKetut merinci awal tinggal di kamar indekos itu tarifnya sekira Rp2,5 juta. Namun, seiring waktu harga kos terus mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca Selengkapnya