Karyawan Indosiar ikut gotong jenazah korban Outlander ke pemakaman
Merdeka.com - Puluhan karyawan Indosiar turut berduka atas meninggalnya Mahyudi Herman yang menjadi korban tabrakan maut Mitsubishi Outlander di kawasan Arteri, Pondok Indah. Herman merupakan salah satu karyawan Indosiar yang telah bekerja selama 20 tahun lamanya.
Mereka turut mensalatkan dan menggotong jenazah dengan kompak. Herman dikenal sebagai sosok yang ramah dan suka bergaul. Baik itu di lingkungan perumahan di mana dia tinggal ataupun di lingkungan kantor Indosiar, di mana dia bekerja.
"Pak Herman (korban) kerja di Indosiar sejak tahun 1994. Jadi sudah 20 tahun kerja di Indosiar," ujar Koordinator/Kepala Seksi CRO Indosiar, Sony Hasanuddin kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (21/1).
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
Menurut Sony, korban masih mengenakan seragam kantor dan ID Indosiar ketika kecelakaan terjadi. Sehingga, tidak menyulitkan untuk mengenali korban.
"Korban masih mengenakan seragam Indosiar dan tanda pengenal. Kantor kami ditelepon apa betul ada karyawan namanya Mahyudi Herman, iya," jelasnya.
Herman dikenal sebagai sosok yang ramah. Selain di kantor tempat korban bekerja, di lingkungannya Herman juga diberi amanat untuk menjadi pengurus RW. Selain itu, korban juga meninggalkan dua anak yang masih kecil. Satu masih sekolah di tingkat SD dan satunya lagi masih berumur 1,5 tahun.
Ketika jenazah dimakamkan ke liang kubur, terlihat keluarga korban tampak menangis. Baik itu isteri ataupun kerabat-kerabat korban.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia diketahui secara sukarela menjadi penggali kubur. Ternyata, hal itu telah dilakukannya selama lebih dari 20 tahun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan bersama dinas terkait sedang melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Iwan Bule ini terlihat datang ke rumah duka. Ia bahkan turut serta mengkafani hingga mensholatkan jenazah.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan marinir bintang 2 Bambang Sutisno sopiri ambulance untuk antar sahabatnya ke peristirahatan terakhir.
Baca SelengkapnyaAksi mulia personel Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto menarik perhatian pimpinan Polri.
Baca SelengkapnyaJasad korbam ditemukan mengambang di saluran penampungan air belakang Kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca Selengkapnya