Karyawan pabrik dirampok begal bersenjata Rp 75 juta raib
Merdeka.com - Begal kembali beraksi, kali ini sasarannya adalah karyawan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Huta Bayu Marsada Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Semalam dua begal ini merampas uang sebanyak Rp 75 juta di kawasan jalan umum Bahlias semalam (10/3).
Aksi mereka pun termasuk berani karena kedua begal tak segan memakai senjata api dalam aksinya. Dua korban yang merasa terancam sampai tersungkur ke parit.
Polres Simalungun mengatakan telah berhasil mengidentifikasi dua pelaku ini dan tengah melakukan pengejaran.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
"Kita masih melakukan pengejaran, dan mengumpulkan keterangan dari korban. Mereka pemain lama, dan kita sudah mengarah ke beberapa nama yang kita curigai, tinggal menyinkronkan dengan keterangan korban," kata Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Wilson Pasaribu, seperti dikutip Antara, Rabu (11/3).
Dari keterangan polisi, dua begal ini adalah kelompok begal yang berbeda dari kelompok begal lainnya di wilayah Simalungun, Sumut.
"Kelompok terpisah, karena modus operandinya berbeda," kata Wilson.
Wilson mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri saat bepergian, khususnya waktu malam dan jalanan sepi.
"Apalagi dengan membawa jumlah uang besar atau barang berharga," kata Wilson.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaPelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca Selengkapnya