Kasad curiga teror bom di Tanah Air ada campur tangan pihak asing
Merdeka.com - Aksi teror yang melanda sejumlah daerah di Indonesia membuat sejumlah pihak khawatir. Dicurigai ada pihak asing yang 'bermain' dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
"Bangsa lain sangat iri dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia. Selain keberagaman budaya, mereka juga ingin mendapatkan kekayaan alam Indonesia ini, namun sering dilakukan dengan cara tidak sehat, salah satunya adalah dengan aksi teror bom yang belakangan terus menghantui masyarakat Indonesia," ujar Kasad Jenderal Mulyono saat memberikan arahan di hadapan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti, Jumat (18/5).
Ia melihat, aksi teror bom adalah salah satu cara negara lain untuk memperebutkan kekayaan alam Indonesia selain dengan peredaran narkoba. Namun Mulyono tak menyebut negara mana berada di belakang aksi teror yang diduga akan memecah belah persatuan Indonesia.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
"Saat ini, kita harus bersatu agar tidak mudah dipecah belah oleh negara lain. Aparat keamanan dan pertahanan harus bersatu, jika ada masalah antar-instansi selesaikan dengan baik-baik. Karena hanya dengan demikian, negara lain tidak akan bisa memecah belah bangsa ini. Jika terpecah, negara lain akan datang dengan dalih melakukan aksi perdamaian," tuturnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan 16 orang sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca Selengkapnya