Kasad Dalami Keberadaan Anggota Kopassus di TKP Pengeroyokan Jaksel
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan tengah melakukan pendalaman terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI-Polri di Jakarta Selatan. Salah satunya terkait alasan keberadaan prajurit Kopassus di lokasi pada tengah malam.
"Apa yang jadi peran tindak pidana orang lain harus diproses dan kita akan kawal terus bagaimana penanganannya. Tetapi di sisi lain kita juga harus jujur, prajurit kita ini ngapain di situ," tutur Andika di Puspom TNI AD, Jakarta Selatan, Selasa (20/4).
Menurut Andika, pihaknya akan menangani kasus tersebut secara objektif dan melihat keseluruhannya. Pemeriksaan internal pun turut dilakukan.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Kita terus lakukan koordinasi yang erat dengan Polres ya, atau Polda. Untuk para pelakunya, tetapi secara internal juga kita terus dalami, karena mereka berada di situ tuh ngapain, begitu loh. Jadi kami juga harus objektif," jelas dia.
Andika sendiri belum membeberkan banyak kronologi peristiwa pengeroyokan anggota TNI-Polri yang menyebabkan satu dari personel Brimob meninggal dunia.
"Kok berada di situ jam segitu ngapain? Intinya proses dikawal oleh mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer, Asisten Intelijen Kasad, kemudian Dirhukum yang di bawah juga ditangani langsung oleh Pangdam Jaya. Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," Andika menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaIa mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 5 orang terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaKontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya