Kasad Minta Kedepankan Praduga Tak Bersalah Soal Dugaan Enzo Terpapar Radikalisme
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa angkat bicara mengenai isu Enzo Zenz Allie, taruna akademi militer diduga terpapar radikalisme. Andika meminta agar semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada Enzo.
Andika menerangkan, saat seleksi masuk ke akademi militer, secara parameter Enzo dinyatakan lolos. TNI masih melakukan pendalaman terhadap dugaan Enzo terpapar radikalisme.
"Kita tidak boleh berpretensi. Kita harus ada praduga tidak bersalah. Kita tidak melihat orangtua (dari Enzo) atau siapa, tetapi yang penting dirinya. Dalam pemeriksaan parameter tes yang kami lakukan, yang bersangkutan oke. Tapi kami juga memahami mungkin ada pendalaman, jadi kita akan lakukan terhadap semuanya bukan hanya kepada dia (Enzo)," ujar Andika di UGM, Jumat (9/8).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa agama Jenderal Andika Perkasa? Sebelum menikah, Andika Perkasa merupakan seorang yang beragama Katolik. Namun ia memutuskan untuk memeluk Islam seperti Istrinya.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Kenapa Andhika membuat ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Andika menanggapi kasus bullying ini? Andika mengungkapkan emosinya dan mengaku terpukul dengan apa yang dialami putranya. Ia membawa masalah ini ke jalur hukum, melaporkan kejadian ini ke Polda Lampung dan membuat laporan resmi ke Polresta Bandar Lampung terkait kekerasan verbal yang dialami putranya.
Mantan Komandan Paspampres ini menuturkan, dalam proses seleksi, media sosial juga dipakai untuk melihat rekam jejak seorang calon anggota TNI. Namun rekam jejak dari penelusuran di media sosial hanya menjadi salah satu variabel dari banyak variabel lainnya yang harus dilihat.
"Itu pasti, (medsos) pasti menjadi salah satu bahan penilaian kami. Walaupun itu juga kan tidak bisa serta-merta kemudian membuat judgement atau penilaian kita terhadap yang bersangkutan. Itu salah satu variabel saja," tegas Andika.
Proses yang harus dilalui Enzo untuk menjadi anggota TNI masih panjang. Pendidikan yang ditempuh seorang taruna Akmil adalah empat tahun. Sedangkan saat ini Enzo baru saja masuk.
Andika meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil pemeriksaan internal dari TNI terkait Enzo. Kasad tidak ingin buru-buru memberi kesimpulan soal dugaan Enzo terpapar radikalisme.
"Kita lihat (hasil pemeriksaan) nanti. Karena hasilnya kan belum ada. Lebih baik kita lihat hasilnya nanti gimana. Siapa tahu dia (Enzo) bagus. Kan kita belum tahu nih. Jadi hipotesis ini kita tunggu saja dulu," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi diduga merintangi penyelidikan kasus penipuan sertifikat.
Baca SelengkapnyaNamun, mantan Panglima TNI itu tidak merinci tekanan apa yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaSecara blak-blakan, mantan panglima TNI ini mengaku pernah mendapat ‘tekanan’ langsung saat pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka
Baca SelengkapnyaTeddy merupakan prajurit TNI aktif yang berstatus ajudan Menteri Pertahanan Prabowo.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaAndika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca Selengkapnya